Mataram, katada.id – Suasana internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nusa Tenggara Barat (NTB) memanas pasca Muktamar X PPP di Ancol, Jakarta Utara, 27-29 September lalu. Ketua DPW PPP NTB, Muzihir, meluapkan kekecewaannya atas sikap sejumlah kader yang dianggap tidak patuh pada garis kebijakan partai.
Muzihir menyebut sedikitnya enam ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP di NTB membelot dari keputusan partai yang sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan penuh kepada Mardiono sebagai ketua umum. Mereka justru berpihak kepada Agus Suparmanto.
“Sebagian DPC membelot memilih Agus Suparmanto yang dikomandoi Mohammad Akri (Sekretaris DPW PPP NTB, Red),” tegas Muzihir, Kamis (2/10).
Adapun enam ketua DPC yang disebut membelot yakni Ketua DPC PPP Kabupaten Lombok Utara (KLU), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Lombok Timur, Kabupaten Dompu, Kota Bima, dan Kabupaten Bima.
Ironisnya, ikrar dukungan ke Mardiono sebelumnya justru dibacakan oleh Sekretaris DPW PPP NTB, Mohammad Akri, dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) PPP NTB pada 8 September lalu.
“Saya sengaja suruh dia baca pernyataan dukungan itu supaya ikut memiliki tanggung jawab moral,” ujar Muzihir. (*)