Forjati Gandeng PT Antam Gelar FGD Bersama Jurnalis Sektor Tambang di Lombok

0
orum Jurnalis Pertambangan dan Energi (Forjati) menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dengan puluhan junalis di sektor pertambangan di Mataram, Senin (21/3/2022).

Mataram, katada.id – Forum Jurnalis Pertambangan dan Energi (Forjati) menggelar Focus Grup Discussion (FGD) dengan puluhan junalis di sektor pertambangan. Acara yang bekerjasama dengan PT Aneka Tambang, Tbk ini akan digelar di Lombok selama tiga hari, yakni dari 20-22 Maret 2022.

Ketua Forjati Ahmadi Muhaimin mengatakan, bahwa FGD ini sangat penting, terutama bagi wartawan. Ini mengingat profesi wartawan berdiri di garda terdepan dalam menyampaikan berbagai informasi kepada publik.

“Saya kira pengetahuan masyarakat kita tentang dunia pertambangan perlu ditingkatkan, dan ini penting sekali dimulai dari jurnalis, karena mereka sejatinya tidak hanya menginformasikan tetapi juga mendidik dan mencerdaskan masyarakat,” kata Ahmadi dalam keterangannya di Mataram, Senin (21/3/2022). FGD ini mengusung tema “Penguatan Wawasan Jurnalis dalam Pertambangan dan Energi”.

Menurut Ahmadi, jurnalis dalam menjadi garda terdepan mengemban tugas besar. Jurnalis harus benar-benar berpihak kepada kedaulatan negara dan perlu menjadi pengontrol yang kuat terhadap keberadaan pertambangan di Indonesia. Khususnya perusahaan seperti PT Antam yang selama ini sudah menjadi bagian dari negara itu sendiri.

“Nah, inilah apa yang sering kita diskusikan bahwa jangan sampai kita menjadi penonton di negeri sendiri. Kawan-kawan jurnalis harus gelisah ketika melihat misalnya hasil bumi kita banyak dikuasai asing, sementara kita hanya jadi penonton. Kita harus berdaulat di negeri sendiri,” jelas Ahmadi.

Namun di sisi lain kata Ahmadi, cita-cita ideal tersebut tidak boleh dinodai dengan disinformasi alias informasi yang tidak akurat. Artinya kata dia, jurnalis tidak boleh terjebak dan ikut-ikutan latah dalam menyajikan informasi yang tidak benar.

“Sekarang ini kita tahu merupakan era hoaks dan disinformasi. Penyebaran berita sudah luar biasa menyeruak di ruang publik, terutama media sosial sebagai platform alternatif untuk menyebarkan informasi. Sayangnya seringkali tidak ada filter, sehingga yang disampaikan ternyata berita tidak benar,” jelasnya.

“Dan, alih-alih menjadi penyaring, sebagian media arus utama ternyata juga kerapkali latah dan ikut menyebarkan apa yang ramai di media soal tanpa verifikasi yang memadai. Inilah yang perlu kita evaluasi di kalangan jurnalis,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Forjati juga mengapresiasi PT Antam yang selama ini mampu bersinergi dan menjadi mitra terbaik bagi sejumlah jurnalis, khususnya di sektor pertambangan, baik di pusat maupun di beberapa daerah. (rif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here