Mataram, katada.id – Setahun keluar dari penjara karena mengedarkan sabu, pria berinisial MW alias Enyok berulah lagi. Kini Residivis yang pernah tertangkap tahun 2015 lalu itu kembali mengulangi perbuatan yang sama.
Enyok ditangkap Tim Satuan Resnarkoba Polresta Mataram, Jumat (3/7) lalu. Dia ditangkap di rumahnya, Lingkungan Butun Indah, Bertais, Sandubaya, Mataram. “Kita temukan enam poket sabu dengan berat 10 gram,” kata Kasat Resnarkoba Polresta Mataram AKP Yogi Purusa Utama.
Baca Juga: Demi Beli Sabu, 3 Pelajar Jadi Perampok, Sudah Beraksi di 43 Lokasi, Terakhir Jambret BH
Sabu itu disimpan di dalam casing handphone. “Disimpan disitu (Casing Handphone untuk mengelabuhi petugas,” jelasnya.
Polisi juga menemukan satu bendel plastik pembungkus sabu, empat Handphone, dan uang Rp 400 ribu. “Diduga uang tersebut hasil dari penjualan,” terangnya.
Baca Juga: Coba Kabur Lewat Atap, Penjambret Mahasiswi Gak Tahu Polisi Sudah Kepung Rumah, Ya Ditangkaplah
Yogi mengatakan, dari keterangannya Enyok mengambil barang haram itu dari seseorang di Karang Bagu berinisial RM. Saat ini RM Masih dalam proses pengejaran. “Kita masih kembangkan,” kata dia.
Pengakuannya, pria yang kesehariannya menjadi penjual kopi di Terminal Mandalika itu membeli sabu itu dengan harga Rp 1,2 juta per gram. Per gramnya dia mendapatkan untung Rp 500 ribu. “Sasarannya mengedarkan sabu adalah para sopir yang mangkal di sekitar terminal Bertais,” bebernya.
Baca Juga: Dipecat dari Polisi, Pria di NTB Cetak dan Edarkan Uang Palsu
Akibat perbuatannya, Enyok dijerat pasal 114 dan atau pasal 112 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Selain itu, penyidik juga menerapkan Pasal 127 ayat (1) huruf a. Karena Enyok juga sebagai pengguna. “Hasil tes urine-nya positif menggunakan sabu,” tutupnya. (sm)