Bima, katada.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima menggelar rapat koordinasi lintas lembaga untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Rabu (15/10). Rakor berlangsung di ruang Pusdalops BPBD dan dipimpin langsung oleh Kalak BPBD Bima, Drs. H. Isyah.
Sejumlah unsur hadir dalam rakor ini, di antaranya Polres Bima, Kodim 1608/Bima, OPD teknis, BMKG, BBWS Nusa Tenggara I, Baznas, PMI, Orari, MDMC, hingga KPH Maria Donggo Masa dan Marowa.
“Rakor ini untuk evaluasi menyeluruh sekaligus menentukan langkah tindak lanjut. Ke depan kolaborasi semakin penting, terutama menghitung cepat dampak kerugian dan kerusakan, baik pra maupun pasca bencana,” jelas Isyah.
Dari sisi prediksi cuaca, BMKG Bima memaparkan potensi peningkatan ancaman bencana.
“Mulai November akan terjadi peningkatan, memasuki level siaga pada Desember, dan puncaknya Januari 2026,” terang Laksita W, Fungsional Kebencanaan BMKG Bandara Sultan M. Salahuddin Bima.
Intensitas hujan diperkirakan mulai menurun pada Maret–April 2026 katanya.
Rakor merekomendasikan agar masyarakat segera melakukan aksi kolektif membersihkan saluran air, mulai selokan hingga sungai, serta memperkuat penyebaran informasi peringatan dini melalui berbagai platform.
Mitigasi pra bencana juga ditekankan, termasuk kesadaran bersama menjaga lingkungan agar risiko bencana dapat ditekan. (*)
