Katada

Gubernur NTB Ajak Masyarakat Ramah Investasi

Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah. (Humas Pemprov NTB)

Mataram, Katada.id – Gubernur NTB, Dr. Zulkifliemansyah atau sapaan akrabnya Bang Zul, meminta masyarakat untuk tetap bersahabat dan ramah pada investor.

Menurutnya menghadirkan investor bukan persoalan sederhana. Tidak mudah, jika masyarakat sulit menerimanya. Tetapi untuk meyakinkan masyarakat tentu butuh waktu dan proses panjang.

“Ini persoalan merubah cara pandang saja, kita butuh waktu,” kata Bang Zul, beberapa waktu lalu.

Dikatakannya, investasi lekat persepsinya dengan pengusaha. Diakui memang di negara berkembang atau NTB secara khusus, bahwa kehadiran investor atau pengusaha cenderung dianggap negatif.

“Zaman memang berganti, tapi kadang cara berpikir kita masih belum berubah. Kita meletakan pengusaha atau pemilik modal pada persepsi negatif. Jadi upaya ramah dan bersahabat dengan investasi adalah upaya dan perjuangan besar kita dalam merubah cara pandang masyarakat,”bebernya.

Namun, lanjut Bang Zul, tidak bisa dihindari kenyataan di lapangan sering juga ditemui pengusaha dan investor yang eksploitatif. Yang hanya menguntungkan pemilik modal dan pengusaha yang menjadi mitra dan sekutunya saja. Sisi lain, masyarakat jadi penonton untuk kemudian miskin dan terpinggirkan.

“Kenyataan ini yang membuat jargon ramah pada investasi seperti berhadapan pada tembok psikologis besar yang tidak mudah ditembus dan ditaklukkan. Inilah tugas kita yang tidak sederhana di NTB ini,”cetusnya.

Selanjutnya kata Bang Zul, pengusaha dan aktifitas bisnis harus di pandang sebagai cara mulia. Kedudukannya tidak kalah mulia di bandingkan tokoh-tokoh agama dan penyelenggara negara. Tentu dalam menghadirkan investasi seperti butuh keberanian dan kemampuam dari penyelenggara pemerintahan untuk bisa memilih dan memilah mana investasi yang benar dan investasi yang harus di tolak.

Artinya kehadiran investor sangat dibutuhkan, karena banyak hal mendasar yang harus dilihat disisi pembangunannya. Seperti kemiskinan dan pengangguran memang tidak bisa diselesaikan sepenuhnya pemerintah.

“Kita butuh ini semua agar membuka lapangan pekerjaan demi untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan di NTB ini,” pungkasnya. (rif)

Exit mobile version