Mataram, katada.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal langsung merespons cepat laporan mengenai kondisi kritis warganya, Ahmad Saihu, yang mengalami musibah di Malaysia.
Saihu, warga asal Masbagik, Lombok Timur, dikabarkan menjadi korban penganiayaan hingga harus dilarikan ke rumah sakit setempat.
Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa setelah menerima aduan pada Minggu (23/11), dirinya langsung menghubungi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Johor, Malaysia, untuk memantau kondisi korban secara intensif.
“Begitu laporan kita terima dari warga, saya langsung koordinasi dengan KJRI Johor, Malaysia,” ujar Gubernur NTB kepada media, kemarin.
Kendala Non-prosedural
Saihu dilaporkan kritis setelah dugaan penganiayaan. Sayangnya, karena korban berangkat secara non-prosedural, pihak keluarga di Lombok mengalami kesulitan besar untuk berkomunikasi dan memantau kondisi Ahmad Saihu.
Iqbal memastikan bahwa pemerintah provinsi telah mengambil alih pengawasan. “Kondisi terkini yang bersangkutan sudah dalam pengawasan KBRI dan KJRI setempat,” imbuhnya.
Eks Duta Besar RI untuk Turki ini meminta pihak keluarga untuk tetap tenang dan terus berdoa. Pemprov NTB, lanjutnya, hingga saat ini masih berkomunikasi intensif dengan pihak KJRI untuk memastikan korban mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
“Sampai saat ini kami masih aktif berkoordinasi dengan pihak kantor perwakilan yang ada di Malaysia,” tegasnya.
Terkait kasus ini, Gubernur Iqbal juga menyampaikan himbauan keras kepada seluruh masyarakat NTB. Ia menekankan pentingnya menggunakan jalur resmi atau prosedural saat hendak bekerja ke luar negeri.
“Hal itu penting dilakukan agar keselamatan dan hak-hak mereka dipenuhi,” pungkasnya. (*)













