Lombok Utara, Katada.id- Gubernur NTB H Zulkieflimansyah berkunjung sekaligus melaksanakan sholat dzuhur di Masjid Besar Nurul Hikmah Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU) , Minggu (12/12). Usai melaksanakan sholat, Gubernur yang disapa Bang Zul itu mengaku takjub dengan kemegahan Masjid Besar Nurul Hikmah.
“Saya sangat bersyukur bisa menunaikan sholat dzuhur di tempat yang istimewa ini. Jadi saya tidak tahu kalau disini punya masjid seindah ini,” ucap takjub Bang Zul.
Ia mengatakan, mesjid ini sudah dibuat megah dan besar. Untuk itu jangan sampai masjid besar dan megah ini hanya sedikit orang yang datang beribadah. Sebab masjid yang baik itu, tidak selalu identik dengan bangunan yang bagus. Namun bagaimana tempat itu bisa membuat tenang dan tentram ketika ada didalamnya.
Kata Bang Zul, nama masjid yang diberikan ini begitu bagus “Masjid Besar Nurul Hikmah”. Pasalnya sejak 2018 lalu KLU diberi ujian berupa gempa, kemudian disambut lagi Covid-19 di 2019 yang memang membuat perekonomian terganggu. Ia beberkan, sejatinya yang meresmikan masjid ini adalah Presiden RI, Joko Widodo. Namun karena cuaca hujan yang tidak memungkinkan pasca World Superbike (WSBK) di Mandalika, serta jarak yang cukup jauh. “Makanya Pak Presiden tidak bisa hadir kesini, padahal itu sudah masuk di schedule,” jelas dia.
“Tapi Alhamdulillah, hari ini saya sudah tanda tangani prasastinya, ini merupakan rasa terimakasih masyarakat kami kepada pihak donatur, ” sambungnya.
Menurutnya, Masjid ini adalah salah satu masjid paling indah yang di miliki pulau Lombok. Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar jangan hanya fisiknya yang dilihat indah. Tetapi bagaimana diikuti dengan kelapangan jiwa yang dalam.
“Makanya kita berdoa agar donatur ini panjang umurnya, murah rezeki dan tidak disapa oleh varian baru Covid-19. Mudah-mudahan semakin sehat agar semakin banyak yang bisa dibantu,”ujarnya.
Ia menambahkan, letak masjid ini sangat strategis. Sebab berdekatan dengan lokasi wisata tiga Gili, terlebih lagi saat ini sedang ada pelebaran jalan dari dari Gunung Sari sampai Perempatan Pemenang. Untuk itu pihaknya berharap agar pengurus masjid lebih kreatif. Sebab masjid ini bisa jadi tempat wisata islami dan menjadi percontohan. Terlebih lagi toleransi beragama disini sangat tinggi, itu terlihat dari pohon kurma yang ditanam di depan masjid merupakan sumbangan dari salah satu orang yang beragama Hindu.
“Inikan memperlihatkan rasa toleransi yang tinggi. Saya rasa ini adalah simbol islam yang baik yang ada di NTB, ” pungkasnya. (ham)