Katada

Hadir Untuk Masyarakat, Pemdes Sukadana Santuni 93 Anak Yatim Piatu

Kepala Desa (Kades) Sukadana, Zul Rahman (dua Kiri) saat memberikan uang tunai bantuan kepada puluhan anak yatim piatu.

Lombok Utara, katada.id – Pemerintah Desa (Pemdes) Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berupaya memberikan kepedulian dan kesejahteraan kepada masyarakatnya.

Di bulan suci Ramadan ini, Pemdes Sukadana melalui safari ramadan memberikan santunan yang dikhususkan untuk anak-anak yatim piatu.

Kepala Desa (Kades) Sukadana, Zul Rahman mengatakan, mengingat visi dan misi desa adalah “Sukadana peduli, sejahtera dan berdaya saing,”. Hal inilah yang melatarbelakangi dirinya untuk memberikan kepedulian kepada anak yatim piatu. Sebab ini merupakan bentuk kepedulian sosial yang dilakukan desa ke masyarakatnya.

“Kata peduli di visi misi kami inilah yang jadi latarbelakang kami sehingga berangkat untuk peduli kepada anak-anak yatim piatu,” ujarnya, Rabu (3/4).

Dia menjelaskan, dalam safari ramadan yang dilakukan oleh desa di beberapa masjid ini. Pemdes tidak hanya memberikan informasi kaitannya dengan pembangun desa ke masyarakat. Namun pihaknya juga melakukan pendataan terhadap anak yatim piatu se-Desa Sukadana untuk diberikan santunan.

Sebab itu, pihaknya menganggarkan sebesar Rp 20 juta, yang nantinya digunakan untuk membeli kain serta diberikan uang tunai yang akan digunakan selama bulan Ramadan.

“Alhamdulillah Pemdes Sukadana pada tahun ini memberikan santunan untuk anak yatim, anggarannya dari desa sebesar Rp 20 juta rupiah untuk mereka pakai berbuka puasa di Ramadan ini,” ulasnya.

Lanjut dia, setelah melakukan pendataan di sebelas dusun se Desa Sukadana, totolnya ada sebanyak 93 anak yatim piatu yang terdata. Dari jumlah ini, pihaknya sudah memberikan santunan berupa uang tunai sebesar Rp 160 ribu dan kain.

Menurut dia, anak yatim piatu ini merupakan tanggung semua. Terlebih dirinya diberikan amanah menjabat sebagai Kepala Desa, tentu ini menjadi kewajibannya untuk memperhatikan dan hadir ditengah anak yatim piatu ini.

“Karena anak-anak ini sudah tidak ada orang tuanya, maka siapa lagi kalau bukan pemerintah yang hadir untuk memperhatikan mereka,” tegasnya.

Kata dia, secara UU, ini memang menjadi tanggung jawab pemerintah desa untuk memperhatikan anak yatim piatu ini. Untuk itu dalam pemberian santunan, semua unsur lembaga desa hadir untuk melihat langsung. Meskipun jumlahnya tidak banyak, ia berharap santunan ini bermanfaat.

“Memang nominal nya tidak banyak, kita kasih hanya Rp 160 ribu dan kain untuk anak-anak ini,” sambungnya.

Dia menambahkan, ke depan pihaknya berencana pemberian santunan anak yatim piatu tetap dilakukan setiap tahunnya di bulan ramadan. Tidak hanya itu, Pemdes juga akan memberikan apresiasi kepada anak-anak yatim piatu yang berprestasi di bidang akademiknya. Pihak desa akan memberikan hadiah berupa uang untuk beli sepatu dan tas

“Misalkan anak- anak ini dapat juara 1-3 di sekolahnya, itu kami berikan hadiah sebagai bentuk menyemangati mereka agar terus berprestasi, agar mereka termotivasi bahwa tidak adanya orang tua bukan halangan untuk berprestasi,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version