Mataram, Katada.id – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan uji coba motor listrik karya anak NTB di halaman Pendopo Gubernur, Selasa (10/3). Motor listrik bertenaga 3,5 KW atau 3500 Watt ini merupakan hasil karya siswa SMKN 1 Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Motor ini diberi nama “Lingsar” oleh Gubernur.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini mengatakan, motor listrik ini membuktikan anak-anak NTB itu bisa menciptakan sebuah karya berteknologi tinggi. Apalagi motor listrik ini memberikan nilai tambah bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Motor listrik ini, lanjutnya, sejalan dengan program industrialisasi yang digagas Pemerintah Provinsi NTB, yang menitikberatkan pada proses penambahan nilai dari sebuah produk yang dihasilkan.
“Ini memberikan semangat kepada masyarakat NTB, bahwa kita bukan hanya mampu memproduksi produk-produk tradisional yang bernilai rendah,” ungkap orang nomor satu di NTB itu.
Kalau ingin sejahtera, lanjutnya, masyarakat harus punya lompatan dan keberanian untuk memproduksi barang barang yang memiliki nilai tambah, seperti motor listrik ini. Apalagi NTB akan menjadi tuan rumah MotoGP tahun 2021 mendatang.
Anak NTB, tegasnya, harus mampu menciptakan sesuatu yang membuat orang mudah ingat. Meski belum sempurna, Bang Zul yakin motor ini akan terus mengalami kemajuan dan kesempurnaan di masa yang akan datang.
“Segala sesuatu itu tercipta dua kali yaitu pertama dalam pikiran kedua dalam kenyataan,” tuturnya.
Bang Zul menegaskan SMKN 1 Lingsar atau sekolah-sekolah lain di NTB tidak akan memproduksi masal kendaraan listrik ini. Yang dilakukan mereka hanya memproduksi prototype atau contoh-contohnya saja.
“Langkah selanjutnya SMK 1 Lingsar akan memanggil UKM-UKM kita di bidang permesinan dan otomotif dan mengajarkan dan mendiskusikan prototype ini ke UKM-UKM kita yang disertai Transfer Teknologinya,” jelasnya.
Motor-motor ini lanjutnya akan dipesan dan dirakit oleh UKM-UKM di NTB melalui pengawasan atau supervisi SMK 1 Lingsar dan SMK2 lain. Termasuk kalau ada siswa SMKN Lingsar yang tertarik dengan UKM akan segera dibantu untuk proses pembuatan usahanya.
“Tugas kami pemda adalah menyediakan pasarnya, membeli produknya untuk kemudian kita pakai sendiri, kita distribusikan ke desa-desa dan sekolah-sekolah agar terjadi Learning by Doing,” tegas Bang Zul.
Koordinator Pengembangan Teknologi Tepat Guna, SMKN 1 Lingsar, Irwan Ardy Tiadaya menjelaskan kendaraan tersebut memiliki spesifikasi panjangnya 2,40 m dengan lebar 1 m, sehingga bisa masuk ke gang-gang kecil. Mesinnya memiliki kekuatan 3,5 KW atau 3.500 Watt yang dilengkapi baterai 80 AH sebanyak 8 buah.
“Diprediksi kemampuan tempuhnya mencapai 70 sampai 80 km. chargingnya sekali, dalam kondisi kosong, bisa 8 jam. Chargingnya bisa dari berbagai sumber, bisa dari tenaga matahari dan bisa tenaga listrik PLN,” katanya.
Ia juga mengungkapkan awal mula gagasan motor listrik tersebut. Isu polusi dan pemanasan global menjadi latar belakang utama terciptanya motor ramah lingkungan ini. Kehadiran motor ini lanjutnya menjadi solusi terhadap masalah-masalah tersebut. (rif)