Kota Bima, katada.id – Ibu Rumah Tangga (IRT) inisial NM mengaku menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan. Ia diduga dikeroyok oknum ASN Pemkot Bima inisial MEF dan istrinya RW.
Kasus ini telah dilaporkan NM ke Polres Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/11). Laporan tersebut teregister dengan nomor: STTLP/K/992/XI/2023/NTB/Res Bima Kota.
Menurut laporan NM, insiden pengeroyokan dan penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 19.30 Wita di BTN Lingkungan Lewi Jambu Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima.
Awalnya, NM cekcok RW, yang tidak lain tetangganya sendiri. Di tengah adu mulut itu, MEF datang dan hendak mencekiknya sembari mengeluarkan bahasa kasar.
NM sempat berusaha membela diri dengan menahan dan memegang baju MEF. Namun ia didorong hingga terjatuh ke tanah.
Menurut NM, setelah dirinya terjatuh, MEF disebut menendang perut dan mukanya, sehingga menyebabkan darah keluar dari mulut dan hidungnya.
’’Saya mengalami luka di bagian hidung, luka lebam di bagian bibir, luka lebam di leher dan telinga, serta luka lecet di bagian kaki,’’ ungkap NM dikutip dari laporan polisi, Minggu (12/11).
Setelah kejadian, NM langsung berangkat melapor ke Polsek Asakota menggunakan sepeda motor. Namun NM diarahkan untuk membuat laporan ke Polres Bima Kota.
Laporan NM sedang diproses. MEF dan istrinya WT telah dipanggil dan dimintai keterangan oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Bima Kota, Sabtu (11/11).
Di sisi lain, MEF juga merasa menjadi korban. Ia melaporkan NM ke Polres Bima Kota atas dugaan penganiayaan, Selasa (7/11). Laporan MEF terdaftar dengan Nomor: STTLP/K/991/XI/2023/Res Bima Kota.
MEF membantah semua tuduhan NM. Ia mengaku tidak pernah menganiaya NM, seperti cerita yang beredar.
Versi MEF, kejadian tersebut bermula ketika NO, yang merupakan adik kandung istrinya, mengklarifikasi kabar yang disampaikan WU. NO disebut menyebarkan kabar bahwa WU dan suami cekcok.
Kabar tersebut didapatkan WU dari NM. Selanjutnya, adik ipar MEF itu mengklarifikasi langsung dengan mendatangi rumah NM.
Beberapa menit kemudian, NO keluar dari rumah NM. Kebetulan saat itu MEF dan istri ada di gang BTN bersama dengan beberapa tetangga sedang ngobrol.
Saat itu, NO lewat di depan mereka. Istri MEF menegur NO, yang merupakan adik kandungnya agar tidak mengurusi hidup orang lain.
’’Istri saya bilang ’ngapain kamu ini ngurusin hidup orang lain, kamu jualan aja yang baik, gak usah urus hidup orang lain’. Istri bilang begitu ke adiknya, bukan ke orang lain,’’ ujar MEF dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Minggu (12/11).
Tak berselang lama, NM keluar dari halaman rumahnya sambil menanyakan maksud ucapan RW. Namun tidak digubris oleh RW.
NM kembali menanyakan kepada RW perihal ucapannya tadi. Karena namanya disebut, RW pun menjelaskan bahwa ia menegur adiknya NO.
Percekcokan pun tak terhindarkan. MEF yang mendengar pertengkaran mulut itu datang ke lokasi untuk mengambil anak perempuannya dan melerai percekcokan tersebut. ’’Dalam jarak kurang lebih sekitar tiga mereka dari tempat percekcokan, saya didatangi NM dan mencengkram leher baju saya sambil diguncang-guncang dan didorong oleh NM. Saya terjatuh telentang dan NM pun ikut terjatuh tersungkur di jalan gang,’’ ungkapnya sembari menjelaskan kejadian tersebut ikut dilerai beberapa orang warga di BTN tersebut.
Setelah itu, NM berdiri dan mengambil helm di dalam rumah. Lalu pergi mengendarai sepeda motor. ’’Akibat dari kejadian tersebut saya mengalami luka lecet dan memar. Kejadian tersebut langsung saya laporkan ke polisi,’’ tandasnya.
Sementara, Kasi Humas Polres Bima Kota AKP Jufrin membenarkan laporan NM dan MEF sedang diproses. Saksi-saksi telah dipanggil untuk dimintai keterangan. ’’Keduanya sama-sama melapor dan sekarang sedang diproses,’’ katanya. (ain)