Kota Bima, katada.id – Hari ulang tahun (HUT) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) jatuh pada 10 April 2024. Namun baru dirayakan Kamis 17 April.
Di usia ke-22 tahun, belasan ribu warga Kota Bima masih hidup dalam label miskin. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bima, angka kemiskinan mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kota Bima H. Mahfud menerangkan bahwa Pemkot Bima sudah melakukan berbagai upaya menurunkan angka kemiskinan. “Masalah kemiskinan ada banyak faktor yang ikut mempengaruhi. Agar tidak terjadi salah informasi, hal ini mungkin bisa di tanyakan langsung pada Bappeda,” ujarnya dikonfirmasi, Rabu (17/4).
Sementara, data Bappeda Kota Bima yang diperoleh katada.id menyebutkan angka kemiskinan tahun 2023 mencapai 8,67 persen. Artinya, ada penurunan dibanding tahun 2022 lalu. Sementara, data kemiskinan tahun 2024 belum bisa diukur dan menunggu akhir tahun.
Angka kemiskinan Kota Bima lima tahun terakhir naik turun. Pada 2019 lalu angka kemiskinan berada di angka 8,60 persen atau 14.800 jiwa. Tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 8,35 persen atau 14.660 orang.
Baca juga: Deretan Kekayaan Pejabat Pemkot Bima: Harta Pj Wali Kota Bertambah Rp 183 Juta (1)
Di tahun 2021, angka kemiskinan naik drastis menjadi 16.220 jiwa atau 8,88 persen. Sedangkan tahun 2022, angka kemiskinan mencapai 16.440 jiwa atau 8,80 persen. Sementara, tahun 2023 turun menjadi 8,67 persen atau 16.179 jiwa.
Jumlah penyandang kemiskinan ekstrem mengalami penurunan untuk tiga tahun terakhir. Untuk Februari 2024, angka kemiskinan ekstrem mencapai 1.300 jiwa.
Sedangkan tahun 2023 lalu, angka kemiskinan ekstrem 2.298 jiwa dan tahun 2022 sebanyak 2.461.
Dalam menurunkan angka kemiskinan, Pemkot Bima sudah melakukan berbagai upaya, seperti pengurangan beban pengeluaran masyarakat. Misalnya melalui bansos, subsidi listrik, Rumah tidak layak huni, dan lainnya.
Selain itu, peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan UMKM, KUR, padat karya, dan lainnya. Ditambah, penurunan jumlah kantong-kantong kemiskinan melalui infrastruktur, kumuh , akses pelayanan dasar, dan lain-lain.
Ingin Jadikan Kota Bima Mendunia
HUT Kota Bima kali ini mengangkat tema “22 Tahun Berkarya, Bangkit Menuju Kota Bima Mandiri dan Berbudaya”.
Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjadikan Kota Bima sebagai kota besar yang berbudaya dan mendunia.
“Saya harap kepada seluruh unsur, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat dapat terus saling berkolaborasi dan bersinergi dalam seluruh proses. Serta bersinergi dalam seluruh proses pembangunan Kota Bima dapat berkembang menjadi kota terkemuka yang mandiri dan berkualitas,” ucapnya dalam sambutan saat HUT Kota Bima ke-22 di halaman kantor Wali Kota Bima, Rabu (17/4).
Memperingati HUT Kota Bima, ia mengungkapkan, bahwa Festival Rimpu Mantika Tahun 2024 telah ditetapkan menjadi 110 kegiatan dalam Karisma Event Nusantara (KEN) di tahun 2024.
Rum menerangkan, Pemkot Bima akan terus berupaya mendorong dan konsisten agar penyelenggaraan pemerintah bisa berjalan dengan baik. Memberikan perhatian dan kontribusi nyata bagi kemajuan Kota Bima.
“Semua pencapaian yang kita nikmati saat ini tidak akan terwujud tanpa dukungan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi NTB, DPRD Kota Bima, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Bima. BUMN/BUMD maupun berbagi komunitas masyarakat,” tuturnya.
Baca juga: Deretan Kekayaan Pejabat Pemkot Bima: Harta Kepala DPMPTSP Rp 736 Juta, Utang Rp 185 Juta (4)
Rum juga mengulas pencapaian dan agenda penting yang telah dilakukan selama masa jabatannya, termasuk dalam penanganan bencana banjir dan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. ”Dengan dukungan semua pihak, saya berharap Kota Bima dapat terus berkembang menjadi kota yang mandiri dan berkualitas,” harapnya.
Baca juga: Wow, Pemkot Bima Habiskan Anggaran Rp 2,3 Miliar untuk Kerja Sama dengan Media Online
(ain)