Katada

Ini Alasan Guru SMKN 1 Woha Rela Damai dengan Siswa yang Menghajarnya

Guru Muhammad Sofyan dan siswa MH sepakat berdamai di Polsek Woha, Selasa (7/11).

Bima, katada.id – Kasus pemukulan seorang guru seorang peserta didik di SMKN 1 Woha, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menghebohkan publik. Kejadian ini bermula dari seorang guru Muhammad Sofyan memberikan teguran kepada siswa inisial MH karena kedapatan merokok di kelas, Selasa (7/11).

Teguran tersebut kemudian memicu adu mulut antara Sofyan dan MH. Karena tak terima ditegur, akhirnya MH menghajar Muhammad Sofyan. Akibatnya, guru olahraga itu mengalami luka lebam di bagian pipik.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Khusus SMA/SMK/SLB Kabupaten Bima, M. Rifial Akbar membenarkan guru dan siswa tersebut sepakat berdamai. Namun ia mengaku ada banyak orang bertanya mengapa perdamaian antara kedua belah pihak terjadi dengan begitu cepat tanpa ada tanda tangan kepala sekolah tempat kejadian insiden.

“Saya sudah konfirmasi langsung kepada Sofyan. Jawabannya, dia melakukan perdamaian karena sekitar 2 hari lagi istrinya akan masuk rumah sakit untuk lahiran,” ungkapnya.

Insiden siswa aniaya guru ini sudah sampai ke PB PGRI. Dalam petunjuknya, PGRI mempersilakan aksi solidaritas guru terhadap kasus ini. Aksi solidaritas menjadi suatu kewajiban demi menjaga marwah guru se-Indonesia. Dengan syarat tertib aman dan terkendali.

Terhadap siswa yang diduga menganiaya guru di dalam kelas, PGRI meminta agar pihak sekolah mengembalikannya kepada orang tuanya. Kebijakam ini supaya menjadi efek jera siswa lain yang melawan guru. Sebagian besar guru se-NTB menyampaikan hal demikian.

“Kalau masalah penanganan hukum akan dibahas terlebih dahulu oleh seluruh organisasi profesi guru,” tandas Rifial.

Diberitakan sebelumnya, Muhammad Sofyan menjadi korban penganiayaan. Guru PNS asal Desa Samili ini dianiaya siswanya sendiri inisial MH (16) warga Kecamatan Woha, Selasa (7/11).

Insiden pemukulan bermula saat Sofyan hendak masuk mengajar. Namun ia mendapati MH dan siswa lainnya sedang merokok di dalam kelas.

Iapun menegur sejumlah siswa tersebut. Tak terima diterima ditegur, MH mendatangi Sofyan dan memukulnya di bagian wajah.

Guru Sofyan dipukul berkali-kali. Akibatnya, ia mengalami luka lebam di bagian pipi. (ain)

Exit mobile version