Katada

Insiden Berdarah di Sondosia Bima, Satu Korban Meninggal, Dua Luka Parah, Pelaku Tewas Dimassa

Insiden berdarah di Sondosia mengakibatkan Yanti meninggal dunia. Pelaku Sukardin juga tewas dimassa.

Bima, katada.id – Insiden berdarah terjadi di Desa Sondosia, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB sekitar pukul 12.00 Wita, Rabu (6/10). Sukardin (45) warga Sondosia membacok warga.

Satu orang meninggal dunia, yaitu Yanti (12). Sedangkan Nursada (18) dan Mukmin (15) luka parah.

Informasi yang dihimpun, kejadian itu berawal saat pelaku sedang duduk di depan rumah korban Yanti. Ia menghampiri korban yang pada saat itu sedang nonton TV. Pelaku datang untuk meminta makan.

Korban Yanti memberikan makanan ringan. Tetapi pelaku tidak mau mengambil kue. Karena pelaku meminta nasi. Korban Yanti menjelaskan kepada pelaku kalau nasi belum dimasak.

Setelah itu, pelaku langsung mengejar dan membacok korban dengan sebilah parang. Korban Nursada dan Mukmin yang hendak menolong adiknya ikut dibacok pelaku.

Warga yang melihat kejadian itu langsung mengejar pelaku. Kemudian pelaku lari menuju RSUD Sondosia Bima sambil membawa parang.

Anggota Polsek Bolo tiba di depan RSUD Sondosia dan mengamankan pelaku. Namun saat itu pelaku merampas pistol milik Bripka Suhendra. Setelah itu, pelaku melepaskan tembakan dan mengenai lengan kiri Bripka Suhendra.

Setelah itu pelaku kabur ke arah utara RSUD Sondosia dan mengancam warga menggunakan parang.

Pelaku sempat berusaha bunuh diri dengan menikam perutanya sendiri. Sehingga pelaku terluka parah di bagian perut. Warga pun ramai-ramai menghakimi pelaku hingga tewas di tempat.

Sementara, Kapolsek Bolo, AKP Hanafi yang dikonfirmasi terkait insiden berdarah tersebut belum menjawab pesan singkat.

Kepala Desa (Kades) Sondosia, Jauhari Irfani membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengetahui setelah diinformasikan oleh aparat desa.

“Pasca ada info itu langsung ke rumah para korban untuk memastikan kondisi saat itu dan melihat salah satu korban sedang sekarat,” ujar Kades saat berada di RSU Sondosia.

Mengenai penyebab, Jauhari tidak tahu menahu. “Saya tidak berani mengatakan apa motif dari peristiwa ini. Yang jelas telah terjadi pembacokan di wilayahs setempat,” pungkasnya. (red)

Exit mobile version