Katada

Jadi Daya Tarik Wisata, Ribuan Penyu Tukik Dilepas di Pantai Nipah

LEPAS PENYU: Ratusan penyu dilepaskan Turtle Conservation Community (TCC) Nipah bersama Pokdarwis Desa Malaka DLHPKP, Disbudpar, Basarnas, BKSDA hingga Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, di Pantai Nipah.

Lombok Utara-Penangkaran penyu menjadi salah satu daya tarik wisata di KLU, khususnya di Pantai Nipah. Hingga Rabu (26/8), sudah ribuan penyu tukik dilepaskan di pantai ini. Pelepasan penyu ini dilakukan Turtle Conservation Community (TCC) Nipah bersama Pokdarwis Desa Malaka DLHPKP, Disbudpar, Basarnas, BKSDA hingga Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB.

“Tadi (kemarin,red) kita lepas sekitar 115 ekor,” ujar Ketua TCC Nipah Fikriludin

Ia menuturkan, sejak 2018 lalu sudah 3.720 ekor penyu tukik dilepaskan di Pantai Nipah. Penyu yang dilepaskan tersebut berusia 4-5 bulan. Hal itu dilakukan agar potensi dimangsa predator laut lebih minim.

“Perkembangannya juga cepat ketika kita lepas ke laut. Lima bulan lagi kita lepas yang sudah siap lepas,” jelas dia.

Asisten II Setda KLU H Rusdi mengatakan, Pemda sudah membuat komunitas untuk penangkaran penyu tersebut. Ia berharap ke depannya akan ada kolaborasi semua stakeholder. Komunitas tersebut bisa bersinergi dengan Pemprov NTB, tak hanya Pemda KLU.

Dirinya juga mengapresiasi kelompok di Dusun Nipah itu yang berhasil mengembangkan penyu tersebut. Penangkaran penyu tersebut ikut menjadi penopang perekonomian warga di masa pandemi ini.

“Saya apresiasi itu,” kata dia.

Ia melanjutkan, pelepasan penyu tersebut merupakan bagian dari mensukseskan program zero waste Pemprov NTB. Sebab selalu ada clean up setiap minggu dilakukan komunitas tersebut.

“Kita sudah bentuk kelompok untuk persampahan, sebab ini menjadi kekhawatiran kita soal sampah di laut,” jelas dia.

Penumpukan sampah di laut cukup memprihatinkan. Kata dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan pun sempat marah dengan kondisi laut tersebut. Sebab itu berharap semua pihak berperan aktif untuk ini.

“Karena memang dari pemerintah KLU saja tidak bisa konsen di situ, makanya mari sama-sama,” tandas dia.

Terpisah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB H Yusron Hadi mengatakan, dirinya berharap komunitas tersebut tetap mempertahankan konservasi laut. Ia mencontohkan seperti di Pantai Mapak Kota Mataram yang sukses berkembang.

“Sudah banyak melakukan aktivitas untuk konservasi laut. Itu juga daya tarik pariwisata di sana,” jelas Yusron.

Ia mengatakan, ada 8 jenis penyu di dunia dan hampir setengahnya di perairan NTB. Penyu merupakan biota laut yang harus dilestarikan. Bahkan kebijakan Pemprov terhadap penyu itu sudah jelas.

“Upaya pelestarian ini terus kita pacu dan kita dorong. Di samping juga guna meningkatkan potensi ekonomi untuk sumberdaya kelautannya dan perikanan,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version