Bima, katada.id – Pemerintah pusat memberikan kepastian pembangunan Jembatan Lewa Mori di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mega proyek ini sempat tertunda pelaksanaannya, akibat refocusing anggaran untuk pandemi covid.
Hal itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah melalui media sosial facebooknya. Ia menggunggah momen pertemuannya dengan Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa, Rabu (20/4/2022).
’’Pagi ini bersama Menteri Bappenas untuk memastikan Jembatan Lewa Mori Bima dialokasikan anggaran dan dikerjakan tahun depan dari APBN. Tadinya rencananya tahun ini, tapi karena Covid terkena refocusing. Mudah-mudahan sesuai rencana dan tanpa hambatan apa-apa lagi,’’ tulis politisi PKS ini.
Baca Juga: Jembatan Lewa Mori Bima akan Dibangun, Anggarannya Rp500 Miliar
Pembangunan Jembatan Lewa Mori menjadi prioritas pertama untuk proyek nasional berdasarkan usulan dari daerah. Ada tujuh usulan Provinsi NTB yang prospektif masuk rencana kerja pemerintah di 2023.
Selain Jembatan Lewa Mori, ada enam usulan lainnya dari NTB yang bakal diakomodir pemerintah pusat. Yakni, pembangunan Jembatan Samota; penuntasan jalan Samota; lanjutan pembangunan dua jalur untuk ruas Jalan Sultan Muhammad Salahuddin; pembangunan Pelabuhan Kilo, Dompu; desa wisata di Lombok Tengah; dan penyediaan air baku kawasan perkotaan di Ai Ngelar, Sumbawa.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB Ridwan Syah mengatakan, jembatan Lewa Mori sudah lama diusulkan. ”Malah sudah keluar anggarannya, tapi direfocusing. Sekarang ini sudah di urutan pertama diakomodir pusat,” kata Ridwan.
Baca Juga: Diduga Lecehkan Siswi di Soromandi via Chat, Pria di Bima Dilaporkan ke Polisi
Soal anggarannya, Ridwan menyebut sebesar Rp480 miliar. Namun itu dari perhitungan di perencanaan awal. Informasi terakhir yang ia peroleh, kebutuhan anggaran pembangunan Jembatan Lewa Mori di atas Rp600 miliar.
Jembatan Lewa Mori rencananya dibangun dari Desa Daru, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Membentang sepanjang 400 meter dengan ujungnya berada di sekitar Bandara Sultan Salahuddin.
Keberadaan jembatan Lewa Mori akan memperpendek jarak menuju bandara dari dompu, sekitar 17 kilometer. Selain itu, anggaran jumbo untuk Jembatan Lewa Mori diharapkan bisa mentrigger pengembangan kawasan di sekitar teluk Bima. Dengan potensi wisata bahari dan perikanan.
Baca Juga: Katanya Tak Pakai APBD, Kini Pemprov NTB Siapkan Rp10 Miliar untuk MXGP Samota
Ridwan mengatakan, tahun ini akan dilakukan review desain jembatan Lewa Mori. Kemudian dilanjutkan dengan konstruksi fisik, yang diharapkan bisa terlaksana tahun depan. ”Biayanya kan cukup besar ini. Apakah nanti dibangun dalam satu tahun atau multi years, itu kita serahkan ke pusat. Ini langsung ditangani Kementerian PUPR,” sebutnya.
Ridwan memastikan sudah tidak ada kendala untuk pembangunan jembatan Lewa Mori. Pemkab Bima telah membebaskan lahan sejak tiga tahun lalu dengan anggaran yang keluar mencapai Rp10 miliar.
Baca Juga: Lahan Sirkuit MXGP Masih Dihiasi Tanaman Jagung, Pemprov NTB Diminta Bantu Ganti Rugi Jagung Petani
Selain itu, studi kelayakan juga sudah tuntas. Begitu juga dengan Amdal. Termasuk adanya rekomendasi dari Kementerian Perhubungan, sebab ujung jembatan bakal berada di sekitar areal Bandara Sultan Salahuddin. ”Sudah klir semua. Tinggal bangun saja. Semoga bisa tahun depan,” harapnya. (dae)