Bima, katada.id – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Ridwan Syah menegaskan tidak ada pekerjaaan fiktif dalam pembangunan dan percepatan jalan. Khususnya dalam pengadaan sepeda motor pengawas. “Jadi, tidak ada yang fiktif,” tegasnya, Selasa (14/2/2023).
Ia tidak menampik memang ada temuan BPK terhadap pengadaan motor senilai Rp639.750.000. Tetapi temuan itu sudah dikembalikan 100 persen. “Untuk sepeda motor pengawas seluruhnya sudah diselesaikan sesuai temuan dalam BPK oleh pihak konsultan,” ungkap Dae Iwan, sapaan akrab Ridwan Syah.
Berdasarkan data yang diterima katada.id, 10 konsultan pengawas telah mengembalikan temuan BPK. Yakni PT EY KSO PT DCM dan PT DW Rp63 juta,
PT SP KSO PT AB KSO PT AKS Rp64.500.000, PT SPK KSO PT PD dan CV CAD Rp66 juta, PT PCK (JO) PT WA-CB JPT Rp64.500.000, PT TE KSO CV AT dan CV DK Rp63 juta, PT SPK KSO PT PD dan CV CAD Rp66 juta, PT TE KSO CV AT dan CV DK Rp63 juta, PT GPS JO CV QDD Rp64.500.000, PT GAB KSO CV BP KSO PT PGP Rp62.250.000, PT PCK (JO) – PT WA CV JPT Rp63 juta.
Ia kembali meluruskan bahwa tidak ada pekerjaan fiktif pada item pengadaan sepeda motor. “Sepeda motor tersebut ada di setiap paket pengawasan dan sudah indent. Tapi saat pemeriksaan oleh tim pemeriksa BPK tidak temukan fisik,
akhirnya diminta kembalikan,” ungkapnya.
Pertimbangan lain adalah waktu kontrak juga akan segera habis. Sehingga diambil langkah pengembalian uang. “Kontrak sudah mau habis, jadi lebih aman dikembalikan saja uangnya,” tegas Dae Iwan.
Untuk kekurangan volume pekerjaan dan kelebihan pembayaran pembangunan jalan, Dae Iwan mengatakan, temuan tersebut akumulasi dari tiga tahun pekerjaan (2020-2022. Jika ditotalkan, temuan tersebut tidak sampai 3 persen dari nilai total pekerjaan.
“Sekarang sedang diselesaikan. Penyelesaiannya sudah hampir Rp3 miliar dalam kurun waktu tiga minggu. Kami sangat kooperatif,” ungkapnya.
Sementara itu, Inspektur Inspektorat NTB, Ibnu Salim membenarkan bahwa temuan BPK terhadap pengadaan sepeda motor sudah dilunasi. “Nilai temuan pembelian motor itu sudah dikembalikan tuntas,” tegasnya sembari mengirim bukti pengembalian dari 10 perusahaan. (ain)