Lombok Utara, Katada.id – Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) berencana akan menata ulang kawasan Teluk Nara dengan perencanaan penganggaran senilai Rp 201 miliar. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap dengan target tuntas selama tiga tahun.
“Kawasan Teluk Nara kita akan bangun ulang. Mulai dari terminal dan pelabuhannya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KLU Parihin, Rabu (27/10).
Pembiayaan pembangunan penataan kawasan Teluk Nara bersumber dari tiga kementerian di pusat. Di antaranya, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, dan Kementerian PUPR. Pihaknya pun sudah memaparkan grand desain terhadap pembangunan kawasan Teluk Nara.
“Kementerian sepakat terhadap pengembangan kawasan Teluk Nara dalam upaya mendukung kawasan wisata tiga gili,” terangnya.
Pelabuhan Teluk Nara sendiri menjadi milik penuh pemerintah daerah. Sehingga pihaknya menginginkan kawasan menjadi pintu masuk utama dalam menyambut tamu wisatawan yang akan liburan ke tiga gili.
“Kondisi saat ini, Pelabuhan Teluk Nara masih belum bagus dan masih menjadi pengumpan, termasuk juga terminalnya,” sambungnya.
Di lokasi terminal terdapat dua bangunan yang sudah dibangun pemerintah daerah mengalami rusak akibat gempa 2018. Kondisi bangunan sudah direkomendasikan untuk dihapus dengan cara merobohkan bangunan tersebut.
“Setelah kita robohkan nanti baru kita akan mulai ground breakingnya sebagai penanda pembangunan itu serius,” kata Parihin.
Pada saat pemaparan di kementerian, sebenarnya luas lahan kawasan Teluk Nara diminta ditambah menjadi tiga hektare dari luasan sekarang, dan 1,5 hektare khusus untuk terminalnya. Karena itu, penambahan lahan sudah dibahas, namun pengadaan lahan belum bisa dipastikan kapan ditambah. Sementara ini menyesuaikan dengan lahan yang ada.
Dalam rangka memulai pembangunan tersebut, pemerintah daerah diminta untuk mengalokasikan anggaran Rp2,5 miliar untuk pembuatan landscapenya yang dibebankan pada APBD.
“Daerah hanya diminta mengalokasikan dana pembuatan landscape,” katanya.
Dari anggaran sebesar Rp 201 miliar tersebut terdapat 30 unit fasilitas yang akan dibangun. Di antaranya Bencingah, alun-alun, jembatan dari terminal ke pelabuhan sehingga tidak melintasi jalan raya, halte, Billboard, kolam taman, plaza untuk UMKM, kantor pelayanan destinasi wisata terpadu, dan lainnya. Dengan demikian kawasan Teluk Nara akan terintegrasi. (ham)