Bima, katada.id– Belum genap setahun memimpin Kabupaten Bima, Bupati Ady Mahyudi disorot. Janji perubahan yang ia gaungkan saat kampanye dinilai mulai memudar.
Alih-alih menghadirkan pemerintahan bersih dari praktik nepotisme, gaya lama rezim sebelumnya justru ditengarai dibangun ulang melalui lingkaran keluarganya.
Sumber terpercaya media ini menyebutkan, Bupati diduga “memobilisasi” Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemkab Bima untuk memenangkan sejumlah perusahaan keluarganya dalam tender proyek bernilai total Rp11,63 miliar rupiah.
“Enam perusahaan milik keluarga Bupati di Kota Bima memenangkan deretan proyek besar,” ungkap sumber tersebut, Selasa (30/9), sembari meminta identitasnya tidak disebutkan.
Menurut sumber itu, keenam perusahaan tersebut masing-masing CV M, CV PBI, CV BJ, CV PD, CV RB, dan CV A. Berikut rinciannya:
CV M menggarap dua proyek. Pembangunan SPAM di Tambora senilai Rp3,5 miliar serta Rehabilitasi SAB Sori Panihi SP 5 (lanjutan) Rp826 juta.
CV PBI juga meraup dua proyek. Renovasi–Penambahan Ruang Puskesmas Ngali Rp2,59 miliar, serta Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Desa Monggo, Kecamatan Madapangga, Rp810 juta.
CV BJ memenangkan proyek Rehabilitasi Pustu Kaowa senilai Rp631 juta. CV PD mengantongi proyek Rehabilitasi SAB Sori Panihi (lanjutan) Rp831 juta.
CV RB dipercaya mengerjakan Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan Desa Keli, Kecamatan Woha, Rp1,62 miliar. Sementara CV A menggarap proyek Rehabilitasi SAB Sori Panihi SP 4 Rp825 juta.
“Total nilainya Rp11,63 miliar,” bebernya.
Deretan proyek tersebut memunculkan sorotan tajam. Praktik nepotisme yang dahulu ditentang saat kampanye, ternyata hanya bualan saja.
“Perubahannya di mana? Ini masih tahun pertama. Bagaimana tahun-tahun ke depan, pasti makin menjadi-jadi,” kritik sumber tersebut.
Katada.id, menelusuri keakuratan informasi itu di laman resmi PBJ Pemerintah. Hasil penelusuran menunjukan bahwa benar CV tersebut memenangkan tender 11 miliar di Pemkab Bima tahun anggaran 2025
Media ini mencoba menghubungi Bupati Ady Mahyudi, untuk mengkonfirmasi informasi tersebut. Namun, pesan singkat via Whatsapp belum dilihat orang nomor satu di Kabupaten Bima itu. Terlihat notifikasi masih centang dua abu-abu. (*)
