Katada

Kemen PPPA Tinjau Pembinaan BK PMI di Lombok

Rafael Walangitan, Asisten Deputi (Asdep) Bina Keluarga Pekerja Migran Indonesia dan Tindak Pidana Perdagangan Orang/TPPO Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) saat mengunjungi NTB, Jumat (17/9).

Lombok Tengah, katada.id – Peran dan komitmen perempuan sangat penting dalam membangun keluarga dan masyarakat. Hal itu diungkapkan Rafael Walangitan, Asisten Deputi (Asdep) Bina Keluarga Pekerja Migran Indonesia dan Tindak Pidana Perdagangan Orang/TPPO Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) saat mengunjungi, Lombok Tengah, NTB, Jumat (17/9).

Ia bersama rombongan datang meninjau sekaligus pembinaan BK PMI (Bina Keluarga Pekerja Migran Indonesia) di Dusun Lendang Batah Desa Mekar Damai, Kecamatan Praya Lombok Tengah.

“Pembinaan ini bertujuan untuk melihat perkembangan, pengelolaan usaha kelompok BK PMI di daerah dan mendorong kembali komitmen BK PMI agar tetap maju dan berkembang,” terangnya.

Kepala DP3AP2KB Lombok Tengah, Bq Sri Astuti Handayani memberikan gambaran perkembangan kelompok BK PMI yang semula hanya beberapa orang saja, kini jumlahnya 40 orang. Terdiri dari ibu-ibu yang suaminya bekerja di luar negeri.

“Anggotanya juga para pekerja migran yang purna. bergabung dalam kelompok dinamakan Cempake dan kelompok Mawar,” katanya.

“Bahwa kelompok ini telah difasilitasi untuk mendapatkan pelatihan pengembangan usaha tahun 2015,” sambung Kadis.

Sementara itu, Ketua Kelompok Cempake, Maemunah menjelaskan, kelompok BK ini memproduksi berbagai makanan ringan non beras. Seperti tortilla rumput laut, jagung, sorgum, singkong, vco, minuman rempah, kerajinan dari plastik bekas dan lainnya.

Produksi tetap dilakukan meskipun dalam kondisi pandemi. Mereka tetap berupaya bagaimana membangun pasaran produk sampai keluar NTB. Namun ongkos pengiriman sangat mahal membuat kesulitan dalam pemasaran.

“Kami berharap agar dapat dibantu untuk mempermudah dalam pemasaran ke luar NTB,” harap Maemunah.

Kendala yang dihadapi kelompok keluarga pekerja migran ini direspon langsung oleh rombongan Kemenko PMK, dan akan berupaya untuk membantunya.

Kadis P3AP2KB NTB melalui Kepala Bidang Perlindungan Perempuan, Hj Erni Suryani mengatakan, peninjauan sekaligus pembinaan ini untuk melihat dari dekat sejauh mana kemajuan dan kendala ibu ibu keluarga PMI dari sisi kesejahteraan dan perlindungan keluarga.

“Jangan sampai hasil jerih payah suami atau istri mereka bekerja ke luar negeri tidak dapat dikelola dan dimanfaatkan sebaik baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” katanya. (rif)

Exit mobile version