Katada

KONI NTB mengadu kekurangan anggaran PON, DPRD akan tambah di APBDP

Ketua KONI NTB, H. Andy Hadianto menyampikan kebutuhan anggaran seusai rapat bersama Komisi V DPRD NTB, Selasa (2/2).

Mataram, katada.id – PON Papua rencananya akan digelar Oktober-November 2021. Namun anggaran untuk mendukung persiapan hingga keberangkatan atlet ke PON masih kurang.

KONI NTB pun mengadu ke DPRD NTB agar mengupayakan adanya penambahan anggaran. Ketua KONI NTB H. Andy Hadianto mengatakan, anggaran untuk menghadapi event empat tahunan kurang. Anggaran yang disediakan hanya Rp3 miliar.

Setelah dikaji bahwa anggaran tersebut tidak cukup untuk kebutuhan atlet dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor). ’’Kekurangan anggaran tersebut tentu akan berpengaruh pada pencapaian 17 medali emas yang ditargetkan,’’ ungkapnya seusai rapat bersama Komisi V DPRD NTB, Selasa (2/2).

Andi menegaskan, walau anggaran minim, semangat untuk meraih 17 medali emas tidak akan berubah. “Sekarang atlet sedang dipersiapkan melalui pelatda desentralisasi. Artinya, atlet diserahkan kepada masing-masing cabor,’’ terangnya.

Meski anggaran kurang, bukan berarti latihan atlet menurun. Cabor tetap diminta untuk memaksimalkan latihan masing-masing atletnya.

“Kondisi saat ini ini memang sulit di tengah Covid-19. Bantuan di luar pemerintah mungkin susah, karena sama-sama mearasakan gangguan ekonomi akibat dari virus ini. Kita berharap ada keterlibatan pihak ketiga yang membantu,” ucapnya.

Selain itu, Andy mengutuk aksi penggalangan dana yang melibatkan beberapa oknum pelatih dan para atlet dari beberapa Cabor, Minggu (31/1) di perempatan Bank Indonesia Jalan Udayana, Kota Mataram.

“Aksi penggalangan dana beberapa hari lalu itu tidak dibenarkan. Melanggar aturan organisasi, itu nggak boleh dan jelas bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 tahun 1980. KONI tidak menteolir kegiatan semacam itu,” sesalnya.

Sementara, Ketua Komisi V DPRD NTB, TGH Mahally Fikri mengatakan, anggaran KONI di APBD murni tahun 2021 masih sangat minim. Hanya Rp3 miliar. Penggunaan anggaran itu diperkirakan hanya cukup sampai bulan Juni 2021. ’’Itupun untuk latihan standar. Belum lagi hitungan persediaan peralatan dan kebutuhan lain untuk berbagai Cabor,’’ terangnya.

Pemprov dan DPRD NTB akan menyatukan komitmen supaya pada APBD perubahan nanti kebutuhan KONI bisa terpenuhi. Sehingga, target 17 medali emas di PON Papua bisa diraih.

“Kemarin kan di PON Jabar kita sudah memperoleh 11 emas. Sekarang targetnya di PON Papua 2021 harus mencapai 17 emas. Tentu itu target yang realistis dan untuk mencapai itu memerlukan biaya untuk memperkuat latihan berbagai Cabor kita,” jelasnya.

Sementara Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB, H. Surya Bahari mengatakan, pihaknya mengajukan anggaran Rp19, 9 miliar. ’’Kalau dikurangi Rp3 miliar, jadi masih kekurangan sekitar Rp17 miliar,’’ ungkapnya.

Dari Dispora anggaran Rp19 miliar lebih itu masih bisa di rasionalisasikan. ’’Paling pasnya kebutuhannya sekitar Rp15 miliar untuk diperjuangkan,’’ bebernya. (rif)

Exit mobile version