BIMA-Warga Desa Mpuri Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, Herman meninggal dunia. Korban pembacokan itu menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP NTB sekitar pukul 17.35 Wita, Minggu (23/6).
Sebelumnya pada Sabtu malam, almarhum sempat menjalani operasi atas luka bacok di kepalanya. Namun nyawanya tak tertolong lagi.
“Saya dapat informasi dari keluarga yang menemani paman ke RSUP, luka di kepala paman cukup dalam, sarafnya bocor hingga ke otak,” terang keponakan almarhum, Yulianingsi pada katada.id.
Diakui, kondisi almarhum sangat lemah. Sejak peristiwa pembacokan itu, sampai dia menghembuskan nafas terakhir almarhum tidak sadarkan diri.
“Hanya darahnya lah yang terus bercucuran. Tidak hanya di bagian luka, tapi juga di matanya sebelah kiri,” ujar Yuli menahan tangis.
Jenazah almarhum akan dipulangkan dan dimakamkan di Desa Mpuri tempat kediamannya. “Jenazah akan start dari RSUP NTB, setelah waktu Magrib Minggu (23/6) ini” katanya.
Menurutnya, almarhum merupakan sosok yang sangat baik, penyabar dan juga pendiam. Almarhum hanya berbicara seperlunya saja, termasuk dengan istri dan tiga anaknya.
“Paman saya taunya hanya mencari nafkah saja. Tidak suka menyinggung, apalagi membicarakan aib orang lain,” terangnya.
Hal inilah, lanjut dia, yang membuat keluarga terpukul. “Kami harap kasus ini ditangani serius oleh Kepolisian. Tidak hanya pelaku yang diproses, tapi juga keluarganya. Kalau memang pelakunya memiliki gangguan jiwa,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pembacokan terhadap korban terjadi sekitar pukul 20.00 Wita pada saat korban duduk bersama anak perempuannya di teras rumah di RT 10 RW 05 Desa Mpuri Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Dan sekitar Pukul 20.10 WITA korban dilarikan ke Puskesmas setempat dan pukul 20.20 Wita dirujuk ke RSUD Kota Bima dan dirujuk ke Mataram sekitar pukul 22.30 Wita pada Kamis 20 Juni. (mch)