Lombok Utara, Katada.id – Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Lombok Utara (KLU) serius menggarap isu putus sekolah.
Melalui program ambisius SaberDO (Sapu Bersih Dropout), KLU kini berupaya memastikan tidak ada lagi anak yang terhenti dari dunia pendidikan.
Program ini resmi berjalan setelah melalui dua kali pertemuan awal bersama para pemangku kepentingan.
Plt Kepala Dikbudpora KLU, H Muhammad Najib mengungkapkan inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi persoalan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang juga menjadi fokus pemerintah pusat.
“Ini adalah salah satu upaya kita. Kewajiban belajar 13 tahun, termasuk satu tahun prasekolah, menjadi dasar penting untuk memperkuat gerakan pemberantasan dropout,” ujar Najib (25/11).
Ia menegaskan, Lombok Utara harus memastikan aturan ini berjalan tanpa pengecualian.
Program SaberDO, lanjutnya, bukan hanya soal pendataan, tetapi upaya menyeluruh dalam mengeliminasi dan mengurangi jumlah anak yang tidak melanjutkan sekolah.
“Alhamdulillah Saber DO sudah jalan di kabupaten kita,” tegas Najib.
Dinas Pendidikan KLU akan terus memperkuat koordinasi lintas desa dan sekolah agar program ini efektif.
Harapannya, Lombok Utara benar-benar mampu menurunkan angka putus sekolah hingga mencapai zero dropout dalam beberapa tahun ke depan, memastikan seluruh anak mendapatkan hak pendidikan yang layak dan berkelanjutan. (ham)













