Mataram, katada.id – Ada hal menarik dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi meringankan terdakwa Muhammad Lutfi, eks Wali Kota Bima yang tersandung kasus suap dan gratifikasi pada pengadaan barang dan jasa di Pemkot Bima tahun 2019-2022.
Di hadapan persidangan terbuka untuk umum, Lurah Kolo Rustam menyampaikan bahwa terdakwa Lutfi merupakan pemimpin yang baik dan bijaksana. Ia juga mengaku bukan salah satu bukan pendukung Lutfi pada pemilihan Wali Kota Bima 2018 lalu.
“Saya pendukung setia Aji Man (HA Rahman Abidin, red). Menjadi budaya di Bima akan ditempatkan di tempat yang jauh kalau calonnya kalah. Tapi pak Lutfi mengangkat saya menjadi Lurah Kolo,” ujarnya pada persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Putu Gde Hariadi, Kamis (18/4).
Baca juga: Air Mata Camat Asakota dan Rasanae Barat Tumpah di Sidang Korupsi Lutfi: Beliau Dizalimi!
Karena mengangkatnya menjadi Lurah Kolo, ia mengaku tidak bisa melupakan jasa dan kebaikan terdakwa Lutfi. “Kehadiran saya untuk memberikan kesaksian, ini karena kebaikan Lutfi,” terangnya.
Ia juga mengatakan bahwa sejak Lutfi menjadi wali kota, banyak perubah di wilayah Kolo. Terutama di sektor pariwisata. “Pembangunan wisata kami luar biasa, ini berkat pak Lutfi,” ujarnya.
Lantaran dinilai berhasil memajukan pariwisata di Kolo, Rustam mengklaim terdakwa Lutfi tidak melakukan korupsi. “Saya tidak yakin melakukan korupsi karena dia selalu mengingatkan kami agar tidak pungli (pungutan liar),” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bima Utus Kadis, Camat, Lurah hingga Kepsek Jadi Saksi Meringankan Terdakwa Lutfi
Ketua Majelis Hakim Putu Gde Hariadi secara khusus mencatat kesaksian Lurah Kolo. “Dalam keterangan saudara, saudara menyatakan jika saya bukan pendukungnya pak wali. Anda kan memang harus netral, karena Anda ASN. Kenapa anda bilang mendukung padahal status Anda ASN,” tanya Hariadi yang juga Ketua Pengadilan Negeri (PN) Mataram tersebut.
Lurah Kolo Rustam pun mengklarifikasi pernyataannya dengan beralasan tidak bermaksud menyampaikan bahwa dirinya tidak mendukung Lutfi dalam Pilkada 2018 lalu. “Maksud saya, saya tidak memilih beliau,” katanya.
Baca juga: Sebut Kasusnya Direkayasa, Mantan Wali Kota Bima Lutfi Anggap Ulah Lawan Politik
(ain)