Katada

MAHADESA, Infrastruktur Ekonomi Digital NTB Terintegrasi

Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah saat memantau Jaringan Perdagangan dan Distribusi Terintegrasi dengan titik pusat jaringan di level provinsi, level kabupaten, dan titik pusat jaringan yang ada di setiap desa.

PEMPROV NTB menyadari sepenuhnya era e-commerce telah mengubah pola proses flow perdagangan konvensional menjadi proses bisnis berbasis teknologi digital. Pola digital ini memungkinkan siapapun bisa melakukan direct penetration kepada pelanggan (end user).

NTB kemudian menyiapkan visi pembangunan infrastruktur ekonomi digital yang diberi nama “One Belt Digital Economy Infrastructure NTB”. Ini adalah sebuah solusi memperkuat ekonomi Daerah dengan membangun Infrastruktur Ekonomi berupa Jaringan Perdagangan dan Distribusi Terintegrasi dengan titik pusat jaringan di level provinsi, level kabupaten, dan titik pusat jaringan yang ada di setiap desa.

Program ini keberadaannya dibangun dalam bentuk fisik dan dijalankan dengan Sistem Manajemen Bisnis dan Transaksi berbasis teknologi digital sehingga terjadi sebuah sistem usaha terintegrasi yang seamless dalam sistem penjualan, transaksi, delivery dan monitoring bisnis.

Integrasi Jaringan Perdagangan dan Distribusi antar Desa, antar Kabupaten dalam satu Provinsi akan membentuk sebuah jaringan besar yang mengelola seluruh sistem perdagangan dan distribusi barang di Propinsi NTB. Peran pengelola bisnis yang menjalankan operasional Pusat Perdagangan dan Distribusi diserahkan pada Perusahaan Daerah Provinsi,  Kabupaten, dan BUMDes yang masing-masing sahamnya dimiliki oleh Pemprov NTB, Pemda Kabupaten, dan Pemerintah Desa.

Infrastruktur Ekonomi Fisik

Disiapkan untuk menopang jaringan perdagangan dan distribusi yang menjadi tulang punggung transaksi, distribusi, delivery dan komunikasi bisnis antar pelaku bisnis antar daerah. Infrastruktur ini diwujudkan dengan membangun entitas berupa Pusat Perdagangan dan Distribusi di level Propinsi sebagai pengelola aktivitas ekonomi seluruh NTB. Di level Kabupaten sebagai pengelola aktifitas ekonomi di wilayah Kabupaten, dan level Desa berupa Pusat Perdagangan dan Distribusi Desa yang mengelola dan mensuplay kebutuhan barang dan jasa bagi market desa, serta berfungsi sebagai pintu masuk bagi produk lokal yang akan dipasarkan di seluruh jaringan market yang dibangun dari infrastruktur ekonomi tersebut.

Infrastruktur Ekonomi Digital

Merupakan Sistem Digital Manajemen Perdagangan dan Distribusi yang membantu mempermudah setiap wirausaha, Pelanggan, Principle, Distributor, Keluarga, UMKM, BUMD, BUMDES, dan partisan yang berkepentingan dalam rantai bisnis di NTB untuk mendapatkan layanan yang secara otomatis terhubung satu dengan yang lainnya sesuai kebutuhannya dengan Platform Sistem Digital. Sistem Digital ini berbentuk Aplikasi baik dalam Mobile AppStore ataupun Web Based dimana semua kegiatan Bisnis bisa dilakukan oleh semua pelaku usaha diatas.

Big Data

Biodata memungkinkan sebuah percepatan industri berbasis wirausaha lokal dalam melakukan kegiatan produksi baik barang dan jasa yang didasarkan pada data demand. Data demand adalah produk biodata yang didapatkan dari informasi transaksi dan pendataan yang dilakukan dan di-colect dari level desa yang terintegrasi hingga di level Kabupaten dan provinsi. Biodata tidak hanya untuk kebutuhan bisnis, namun bisa dimanfaatkan pemeirntah mendapatkan insigh informasi mengenai data penduduk, data kemiskinan, data kesehatan, sanitasi, dan yang berhubungan dengan bidang-bidang pembangunan daerah.

Pusat Perdagangan dan Distribusi Desa

Dibangun sebagai cabang-cabang yang akan mengelola market di wilayahnya sendiri yakni Desa atau Kelurahan. Bisnis ini dimiliki dan dijalankan oleh BUMDES yang dapat juga melibatkan warga desa/kelurahan dengan pengelolaan bersama yang bertujuan membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa/kelurahan dengan membantu akses market bagi UKM ke market lebih luas melalui integrasi jaringan perdagangan antar desa, antarkan dan provinsi.

Pusat Perdagangan dan Distribusi Kabupaten

Dibangun sebagai pusat Supply Chain yang menyediakan kebutuhan permintaan barang dan jasa dari desa di seluruh kabupaten. Juga menjadi pusat supply chain produk dari pabrikan nasional, termasuk berfungsi sebagai pengelola hasil-hasil produksi lokal daerah yang dibantu untuk didistribusikan dan dijual di seluruh wilayah market kabupaten melalui jaringan penjualan desa/kelurahan ataupun dipasarkan ke luar kabupaten.

Pusat Perdagangan dan Distribusi Provinsi

Dibangun untuk mengintegrasikan jaringan kabupaten di wilayah propinsi yang memungkinkan PPD provinsi mengelola dan membangun bigdata transaksi perdagangan sehingga PPD provinsi mampu memberikan masukan dalam usaha meningkatkan proses transaksi dan supply chain produk dari pengusaha lokal ke market di jaringan secara nasional.

Modernisasi BUMD dan BUMDes

BUMD akan dijadikan leading role bagi pergerakan ekonomi daerah. Modernisasi BUMD dan BUMDES melalui program One Belt Digital Economy Infrastructure menjadi sesuatu usaha yang nyata dengan implementasi secara fisik dengan membangun sebuah Pusat Perdagangan dan distribusi yang ditunjang oleh manajemen opersional bisnis berbasis digital dengan standarisasi. Output yang ditargetkan adalah bagaimana BUMD dan BUMDES berkembang menjadi sebuah institusi usaha Pemerintah Daerah yang kuat dan menjadi sumber PAD/PADes baru.

Desa Digital

Menjadikan desa sebaai pusat pemasaran dan transaksi digital yang berkesinambungan. Program ini didesain juga untuk mempermudah penerapan inklusi perbankan di pedesaan melalui Program Laku Pandai sehingga warga diperkenalkan dengan sistem tabungan tanpa harus ke kantor bank.

Katalog Produk Unggulan

Merupakan Katalog Produk Unggulan Tahunan. Dengan katalog ini, Pemprov NTB akan mampu membangun kompetitifness produk daerah yang lebih berkualitas dan dapat diproduksi dalam kuantitas yang besar. Dengan ini pun, target meningkatkan omset perdagangan daerah bisa tercapai dengan perhitungan yang tepat. (red)

Exit mobile version