Lombok Utara, katada.id – Tim gabungan dari Polres Lotara, Koramil Bayan, TNGR Senaru dan Basarnas berhasil menemukan seorang pendaki di gunung rinjani yang terpeleset dan hilang kontak di jalur turun menuju Danau Segara Anak. Minggu, (3/1).
Korban adalah Mohammad Fuad Hasan (26) asal Desa Ujung, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Korban terjatuh ke jurang pada Jumat (1/1).
Awalnya korban bersama rekannya M Hazazi melakukan cek’in di loket pintu masuk pendakian Gunung Rinjani, Jebak Gawah, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kamis (31/12/2020).
“Setelah cekin keduanya melakukan pendakian. Sekitar pukul 18.00 wita mereka tiba di Pos cemara 5,” kata Kapolres Lotara AKBP Feri Jaya Satriansyah, SH.
Pada Jumat (1/1) sekitar pukul 10.00 wita, keduanya kemudian melanjutkan perjalanan dan sekitar pukul 11.30 wita, mereka tiba di Pelawangan Senaru dan langsung turun menuju Danau Segara Anak menggunakan jalur lama.
“Setelah itu sekitar pukul 13.00 wita, sekitar kilometer 7,5 dibawah Pelawangan Senaru, M Hazazi melihat temannya M Fuad Hasan terpeleset dan terjatuh ke tebing,” ujarnya.
Saat itu jarak M Hazazi dan korban sekitar 10 meter, sehingga sehingga tidak dapat menyelamatkan temannya. Lebih-lebih saat itu jarak pandang hanya 10 meter akibat kabut yang menyelimuti.
M. Hazazi yang melihat temanya terperosok ke jurang kemudian kembali ke pelawangan untuk mencari signal dan menghubungi petugas TNGR Senaru. Beberapa saat setelah itu, enam orang petugas datang dan melakukan pencarian.
Pencarian di hari pertama Sabtu (2/1) petugas tidak menemukan korban. Pencarian kembali dilakukan di hari kedua Minggu (3/1) dilakukan oleh petugas TNGR dibantu pihak Kepolisian Polres Lombok Utara. Petuga berhasil menemukan Korban sekitar pukul 05.00 Wita dengan kindisi tergeletak dan sudah tidak bernyawa.
Jenazah korban dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Senaru guna dilakukan pemeriksaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas puskesmas, di sekitar tubuh korban terdapat luka sobekan di keningnya, luka lebam di panggulnya dan luka lecet di bagian pinggangnya. Dari semua luka tersebut murni akibat terjatuh di dalam jurang.
“Merunut dari cerita saksi dan berdasarkan luka yang terdapat di sekujur tubuh korban, murni meninggalnya korban akibat kecelakaan, terlebih lagi dia jatuh kejurang dengan kedalaman 100 meter,” jelasnya.
Setelah di Puskesmas, korban kemudian di bawa oleh pihak perwakilan keluarga ke Rumah Sakit Kota Mataram untuk mengurus proses pemulangan jenazah ke daerah asalnya.
“Keluarga sudah ikhlas menerima kematian korban dan menganggap itu sebagai musibah dan menolak untuk di lakukan autopsi,” paparnya. (rif)