Mataram, Katada.id – Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK) Universitas Mataram (Unram) menggelar unjuk rasa, Kamis (20/2). Mahasiswa mempersoalkan tindakan represif oknum satpam saat demo soroti hadirnya Indomart dan ketidakjelasan pemotongan beasiswa bidikmisi, Rabu (19/2)
Kordinator Lapangan Aksi, Muhamad Al Fajar mengatakan dalam orasinya, institusi pendidikan mesti menjamin tumbuh suburnya kebebasan menyampaikan pendapat di lingkungan kampus.
“Menyampaikan aspirasi dan kritik itu hak konstitusional. Tindakan represif, feodal, dan pendiktean gerakan mahasiswa dilarang tumbuh di institusi pendidikan yang mengemban tugas pencerdasan kehidupan bangsa,” tegasnya.
Menurut Fajar yang juga ketua DPM Unram ini, tindakan represif oknum satpam unram sudah melampaui batas. “Kami minta Rektor Unram menertibkan oknum satpam represif,” desaknya.
Sementara Kordinator Umum Aksi, Alan Ananami menilai tindakan represif itu melukai nalar mahasiswa, dan preseden buruk bagi Unram. “Pada hari rabu itu, kami hanya membentangkan spanduk, pascamobil Wakil Presiden lewat. Anehnya, kami diseret-seret, kami dibully, kami dipukuli, dikeroyoki, ditendang-tendang oleh oknum satpam,” bebernya.
Menurut Alan, tindakan represif itu bisa dilihat lewat potongan vidio yang beredar di media sosial. “Sehina itukah kami dimata penguasa,” imbuh aktivis HMI ini.
Berdasarkan pantauan langsung katada.id, unjuk rasa mahasiswa ingin dibubarkan satpam dengan menanyakan izin demo. Namun, mahasiswa mampu menjelaskan bahwa aksi dilingkungan kampus, tidak perlu izin.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti dugaan pemotongan beasiswa bidikmisi mahasiswa unram, dugaan suap KKN, optimalisasi pintu elektronik, hadirnya Indomart dan penetapan akreditasi status prodi yakni program studi Sosiologi, Ilmu Komunikasi dan Hubungan Internasional menjadi fakultas.
Setelah bergantian orasi, mahasiswa ditemui Wakil Rektor II, Dr. Kurniawan, SH. MH. Di hadapan mahasiswa, ia menegaskan tidak setuju dengan tindakan represif tersebut, apalagi terjadi dilingkungan kampus.
“Kami dari rektorat, sudah mengetahui dugaan tindakan represif tersebut. Hari ini, pukul 14.00 Wita akan memanggil satpam untuk dimintai keterangan. Kami akan menegur bila terbukti melakukan tindakan represif,” jelasnya. (sm)