Katada

Mahasiswa KLU Minta Kunker DPRD NTB ke Eropa Dibatalkan

Ilustrasi/net

LOMBOK UTARA-Forum Komunikasi Mahasiswa Lombok Utara (FKMLU) menilai rencana kunjungan kerja (Kunker) yang dilakukan DPRD NTB ke Eropa sangat tidak efektif. Selain itu, tidak membawa dampak bagi pembangunan maupun kepentingan masyarakat NTB usai diguncang gempa.

“Sehingga tidak salah apabila masyarakat melihat hal tersebut sebagai perjalanan akhir masa jabatan,” ungkap Dewan Pertimbangan Organisasi FKMLU, Hasan Ghifari, Jumat (2/8).

Terlebih lagi, kata dia, saat ini beberapa Kabupaten/Kota masih dalam tahap proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di 2018 lalu, yang hingga kini belum menunjukkan progres yang signifikan. Menurut dia, anggaran yang akan digunakan untuk Kunker itu akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk percepatan rehab rekon ini.

“Bayangkan saja berapa fasilitas umum yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat apabila anggaran itu digunakan untuk percepatan proses rehabilitasi dan rekonstruksi ini,” jelasnya

Tidak hanya itu, menurut dia, kinerja DPRD NTB sampai saat ini perlu dipertanyakan juga. Sebab komitmen dan kebijakannya terkait penanganan korban gempa sampai saat ini belum terlihat. Seperti yang diketahui, selama ini masyarakat terdampak gempa hanya mengandalkan alokasi Dana Siap Pakai (DSP) yang bersumber dari pusat saja untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi ini.

“Jangan heran apabila ada masyarakat yang bertannya keberadaan DPRD NTB saat ini, dan apa yang sudah mereka perbuat untuk korban gempa selama hampir setahun ini. Terlebih lagi untuk proses penanganan bencana ini,” tanyanya. “Lalu ada yang menjawab mereka ini masih Kunker ke Luar Negeri” Sambungnya.

Untuk itu, saat ini ia sedang melakukan konsolidasi dengan beberapa organisasi mahasiswa lainya. Terutama mahasiswa yang berasal dari daerah yang terdampak gempa. Tidak hanya itu, ia menginginkan adanya respon dari Pemerintah NTB dan DPRD NTB kaitannya perjalanan ini.

“Tapi kalau memang perjalanan ini masih dipaksakan dan dirasa perlu kami akan turun aksi,” ancamnya.

Bila perlu dalam aksi tersebut, pihaknya akan turun langsung bersama korban gempa lainya di KLU. Hal ini supaya mereka (anggota DPRD NTB) mendengar langsung apa yang dirasakan masyarakat hari ini.

“Apalagi sampai hari ini rumah warga terdampak gempa belum bisa diselesaikan. Jadi atas nama etika dan kemanusiaan lebih baik batalkan saja kunjungan kerja ini,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version