Katada

Membangun Kultur Unggul

Oleh: Sarjono

Di era digitalisasi saat ini, etos kerja yang kreatif dan inovatif didukung oleh disiplin tinggi menjadi keharusan dimiliki individu-individu dalam suatu daerah agar bisa bersaing dengan daerah lain. Juga sifat ulet dan gigih bekerja serta menempa diri yang seluas-luasnya melalui belajar dan berbagi dengan orang lain manakala kita hendak berperan dalam siklus kemajuan jaman. Diperlukan nilai-nilai progresif merebut ilmu dan pengalaman yang sebangun dengan tuntutan jaman serta kebutuhan bermasyarakat dan bernusa bangsa.

Setiap daerah memerlukan sumber daya untuk mencapai target pembangunan yang telah ditentukan. Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor penting yang terus-menerus dibicarakan untuk pengembangan kualitasnya dalam berbagai forum diskursus. Diperlukan usaha-usaha yang lebih stategis bagi peningkatan kapasitas SDM (tenaga kerja). Menyadari arti pentingnya SDM untuk peningkatan mutu layanan publik dan kepemerintahan, instansi pemerintah harus bisa mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi SDM yang ada bisa dikembangkan dengan baik.

Mencapai keunggulan bersaing melalui SDM memerlukan pengelolaan aktivitas-aktivitas dalam pemerintahan dalam konteks perspektif strategik. Manajemen SDM dapat membantu suatu instansi pemerintahan mencapai keunggulan bersaing dengan menciptakan budaya unggul dan peningkatan sumber-sumber diferensiasi dalam pemerintahan. Budaya unggul akan dapat berdampak signifikan terhadap prestasi kinerja instansi pemerintah dalam kurun jangka panjang.

Budaya unggul yang tertanam kuat dalam instansi pemerintahan dapat membentuk tingkat penyebaran linier kuantifikasi tingkat SDM yang memiliki nilai-nilai inti yang sama. Menjadi kemestian kemudian untuk mengembangkan SDM yang unggul sebagai modal dasar dalam mencapai tujuan yang dikehendaki. Di antara cara yang perlu ditempuh yaitu meninggalkan kebiasaan menengok ke belakang dan harus lebih berorientasi ke depan seraya menumbuhkan kultur baru–kultur keunggulan–di semua bidang kehidupan. Lantaran keunggulan sangat menentukan tingkat kemajuan individu dan martabat suatu daerah dan bahkan bangsa, yang digerakkan oleh optimisme ekspektasi masa depan yang maju dan gemilang.

Di satu sisi, keberadaan budaya unggul sangat penting bagi siklus pemerintahan karena mampu menciptakan motivasi dan komitmen yang tinggi serta meningkatkan kinerja para birokrat pemerintahan. Budaya unggul menjadi alat kendali perilaku birokrat yang efektif dan efisien. Budaya yang kuat memberikan kepastian bagi pegawai bisa berkembang bersama instansi. Budaya yang unggul berakar dari falsafah hidup yang melandasi pondasi pembentukannya.

Dalam penerapannya, budaya unggul dapat didayagunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan berpemerintahan. Dengan mendudukkan pengembangan budaya sebagai suatu rekayasa meraih kemajuan dalam suatu organisasi, maka budaya unggul bisa menjadi andalan daya saing lembaga pemerintahan. Sebuah kultur baru dalam sistem pemerintahan (daerah) yang perlu dipahami tak sebatas pada semangat romantisme institusi pemerintahan dalam mencapai kesuksesan, tetapi harus dipahami secara proaktif untuk masa depan yang kompetitif dalam kancah kompetisi yang semakin sengit di tengah arus globalisasi yang kian melaju pesat.

Di sisi lain, budaya unggul mesti dibangun bersendi budaya bangsa yang dibentuk berlandaskan unsur-unsur budaya lokal yang merupakan warisan budaya leluhur yang turun-temurun. Dilandasi atas dasar nilai-nilai positif (kearifan) dari dinamisasi masyarakat lokal maupun keunikan suatu masyarakat. Keberagaman wujud warisan budaya lokal dapat memberikan kita kesempatan untuk mempelajari kearifan lokal ( local genius) dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang bakal kita hadapi ke depan. Esensi kearifan lokal menjadi pondasi mengonstruksi budaya unggul sekaligus jawaban kreatif atas situasi geografis-geopolitis, historis, dan situasional yang bersifat lokal. Karena kearifan lokal mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat lokal, sekaligus menjadi elemen penting untuk memperkuat kohesi sosial di antara masyarakat dengan insan birokrasi pemerintahan di daerah bersangkutan.

Budaya unggul hadir menjadi bagian dari sinergi dan kemitraan simetris-kolegial untuk menghasilkan perkembangan dan kemajuan instansi pemerintahan daerah. Mewujudkannya diperlukan panduan strategi cerdas serta analisa cermat agar sumberdaya yang masih terbatas bisa mencukupi kebutuhan. Selain dimotori inovasi kreatif juga sikap antisipatif-responsif dan dukungan karakter ketekunan. Esensinya budaya unggul dapat terwujud melalui pemahaman utuh dan komprehensif terhadap budaya sebagai pondasi dan basis keunggulan. Pada akhirnya budaya unggul bermuara sebagai modal utama menjadi pendorong kemajuan daerah di masa mendatang. Semoga. ***

Penulis, Pengurus KNPI Lombok Utara

Exit mobile version