Katada

Mentigi Ricuh, Bupati Akui Ada Miskomunikasi

Bupati Lombok Utara, H Najmul Akhyar

Lombok Utara, Katada.id- Kericuhan dugaan Covid-19 sempat terjadi di Dusun Mentigi Desa Malaka, belum lama ini. Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar mengaku penyebab hal itu dipicu miskomunikasi.

“Saya sendiri menyayangkan dengan kejadian itu,” ujar Bupati saat ditemui di Pendopo, Senin (1/6).

Kata dia, miskomunikasi tersebut dikarenakan ada sekelompok masyarakat belum memahami maksud Pemkab, yang sesuai protokol Covid-19.

Sesuai rapat di Kecamatan, Sabtu lalu (30/5), petugas kecamatan, TNI/Polri akan melakukan sosialisasi di Masjid Mentigi. Namun rupanya kedatangan tim disangka akan menutup kegiatan Ustad Mustahik yang sedang berlangsung di masjid tersebut.

“Di sini lah letak miskomunikasinya,” sambung dia.

Sekjen Apkasi ini melanjutkan, kedatangan tim bukan bermaksud demikian. Mereka akan melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang sudah ditentukan di kantor camat Pemenang.

Miskomunikasi inilah, kata dia, yang harus diperbaiki kembali. Najmul mengaku tidak sepenuhnya menyalahkan masyarakat. Justru ia menegaskan pihaknya harus melakukan komunikasi ulang perihal protokol Covid-19.

“Tes suhu tubuh, rapid test, dan lainnya merupakan prosedur yang harus dilakukan guna upaya mencegah penyebaran Covid-19 ini,” jelas Alumni Unibraw ini.

Serangkaian prosedur tersebut, kata Najmul, merupakan bagian dari Pemkab menyayangi masyarakatnya. Pemkab tentu tidak ingin ada Covid-19 di tengah warga masyarakat yang berkumpul.

“Misalnya ada 1-2 orang kita lupa rapid test, tapi mereka ini (ternyata) dalam keadaan reaktif, menyebabkan virus ini menyebar ke orang lain. Mencegah itu yang kita lakukan saat ini,” beber Politisi Demokrat itu.

Ia berharap warga bisa menerima prosedur yang sudah ditetapkan tersebut. Baik rapid test pun swab juga untuk kebaikan warga. Ketika hasilnya negatif akan diumumkan ke masyarakat. Sedangkan jika hasilnya reaktif akan segera ditangani.

“Ini bentuk proteksi terhadap mereka dalam pergaulan social,” tandas dia.

“Apapun ikhtiar yang dilakukan dalam konteks penanganan covid ini adalah untuk kebaikan masyarakat kita,” kata Najmul. (ham)

Exit mobile version