Dompu, katada.id – Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda dan Litbang) secara resmi menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Acara yang berlangsung di Aula Pendopo Bupati Dompu pada Minggu (15/6) ini dibuka langsung oleh Bupati Dompu Bambang Firdaus.
Musrembang tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Syirajuddin, Ketua DPRD Mutakun, Wakil Ketua DPRD Kurniawan Ramadhan, serta jajaran Forkopimda.
Dalam sambutannya, Bupati Bambang Firdaus menegaskan bahwa penyusunan RPJMD adalah amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang menjadi dasar arah kebijakan pembangunan daerah selama lima tahun ke depan. Ia memaparkan visi besar pemerintahannya, yaitu “Mewujudkan Kabupaten Dompu yang Maju, Sejahtera, Religius, Berkeadilan dan Berbudaya.”
“Visi dan misi ini akan kami turunkan ke dalam tujuan dan sasaran strategis pembangunan sebagai tolok ukur keberhasilan lima tahun ke depan,” ujar Bupati yang akrab disapa Papi Bambang.
Dalam kerangka pembangunan nasional 2025–2029, Kabupaten Dompu telah ditetapkan sebagai kawasan komoditas unggulan di bidang perkebunan, peternakan, perikanan tangkap, dan pangan lokal. Namun, Bupati mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Dompu lima tahun terakhir masih berjalan lamban. Oleh karena itu, ia menegaskan komitmen untuk memperkuat sektor hulu pertanian dan perikanan, termasuk penyediaan sarana dan prasarana, penguatan kelembagaan petani dan nelayan, serta hilirisasi produk untuk meningkatkan nilai tambah dan industrialisasi.
Sektor pariwisata juga akan menjadi perhatian melalui promosi, pengembangan destinasi berkelanjutan, dan penguatan atraksi budaya. Selain itu, sektor UMKM, industri kecil menengah (IKM), dan ekonomi kreatif akan didukung melalui program pendampingan, fasilitasi permodalan, bantuan sarpras, dan penataan lokasi strategis usaha.
Pemkab Dompu juga menargetkan peningkatan investasi dengan menyiapkan regulasi tata ruang yang pro-investasi, memperbaiki layanan publik, serta meningkatkan infrastruktur dasar seperti konektivitas jalan, air bersih, sanitasi, pengelolaan sampah, dan transportasi.
Seluruh upaya pembangunan ini ditargetkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah hingga 8,5 persen pada tahun 2029. Pemerintah juga menargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi 8,6 persen dan kemiskinan ekstrem menjadi nol.
Target lainnya antara lain adalah Penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 2,18 persen; Penurunan gini rasio menjadi 0,277; Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 76,5; Kenaikan indeks kualitas lingkungan hidup hingga 68,18 persen.
RPJMD 2025–2029 ini disebut sebagai peta jalan pembangunan tahap pertama dari empat tahap menuju Dompu Emas 2045, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Dokumen ini memuat empat misi pembangunan, 12 sasaran strategis daerah, serta enam program unggulan.
Dalam empat bulan masa kepemimpinannya, Bupati dan Wakil Bupati mengklaim telah menyiapkan fondasi pembangunan jangka panjang, di antaranya Penataan SDM birokrasi
Penguatan kurikulum lokal, Gerakan kebersihan semesta, Perbaikan penerangan jalan, dan Penyediaan seragam gratis bagi siswa baru SD dan SMP
Bupati juga mengingatkan seluruh perangkat daerah agar menyelaraskan program kerja mereka dengan dokumen RPJMD dan janji politik seperti: Reformasi Birokrasi, Dompu Satu Data, Dompu Mengaji, beasiswa kedokteran untuk hafidz, jaminan kesehatan, bantuan benih, agroindustri, koperasi merah putih, revitalisasi irigasi, serta pembangunan infrastruktur pedesaan.
“Seluruh program itu adalah janji politik kami dan harus menjadi konsen bersama untuk diwujudkan selama lima tahun ke depan,” tegas Bupati Bambang.
Musrembang RPJMD kali ini mengusung tema “Mewujudkan Dompu Maju melalui Peningkatan Daya Saing SDM, Produktivitas Ekonomi, dan Infrastruktur Berkualitas serta Birokrasi yang Inovatif dan Melayani.” (red)
