LOMBOK UTARA-Sepuluh hari dicari keluarga karena menghilang saat melaut, Ibrahim (47) nelayan asal Bima yang terdampar hingga ke perairan Lombok ini akhirnya bisa bernafas lega. Rabu (24/7), Ibrahim dijemput pihak keluarganya untuk kembali dipulangkan ke Bima.
Suasana haru dan bahagia mewarnai pertemuan Ibrahim dengan keluarganya ini. Setelah terombang-ambing selama 10 hari di lautan, kini Ibrahim bisa kembali kumpul dengan keluarganya yang berada di Dusun Sangiang Desa Nipa, Kecamatan Ambalawi, Bima.
Salah seorang anggota keluarga Ibrahim, Ulul Azmi tak hentinya mengucapkan terimakasih serta rasa syukur kepada masyarakat Dusun Embar-Embar, Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang sudah menyelamatkan keluarganya ini. Dia merasa senang bisa bertemu kembali dengan keluarganya dalam keadaan selamat.
“Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah peduli dan menyelamatkan keluarga saya. Karena sudah selama 10 hari kita mencarinit, hingga akhirnya bisa ditemukan,” ujarnya dengan penuh rasa senang, Rabu (24/7).
Pria yang disapa Azmi ini menjelaskan, dirinya mendapatkan informasi ini dari komunitas keluarga Mbojo yang tinggal di Desa Akar-Akar dan media sosial. Begitu mengetahui keberadaan Ibrahim, tanpa buang waktu ia langsung menuju ke lokasi. Sebab sebelumnya pihak keluarga sudah berusaha mencarinya, namun tidak kunjung menemukannya. Pada saat itu keluarga sangat panik dan sedih sebab keberadaannya tidak diketahui.
“Namun setalah mendengar kabar, kalau Bapak Ibrahim sudah ditemukan, keluarga kami di rumah bahagia. Mewakili keluarga di Bima juga, saya mengucapkan beribu-ribu terimakasih ” ucapnya.
Penjemputan Ibrahim sendiri disaksikan Sekretaris Desa Akar Akar, Amirudin SPd, Kepala Dusun Embar-Embar, Muhamad Ramli dan keluarga Mbojo yang tinggal di Desa Akar-Akar serta anggota Polsek Bayan. Sebelum pulang, Ibrahim dan keluarga memberikan cinderamata kepada Suharman, warga yang telah menemukan Ibrahim. Yakni sampan yang digunakan Ibrahim saat terdampar.
“Kami sudah musyawarah bersama keluarga di Bima bahwa sampan yang hanyut bersama bapak Ibrahim kami hadiahkan kepada bapak Suharman beserta semua isinya, sebagai ucapan terimakasih ” imbuhnya.
Sementara, Kepala Desa Akar-Akar, Akarman S.Sos membenarkan jika Ibrahim dijemput keluarganya. Ibrahim sendiri yang ditemukan salah satu warganya dari Dusun Embar-Embar, Suharman pada 22 Juli 2019 lalu. Saat itu Ibrahim ditemukan di perahu dengan kondisi mesin yang rusak parah, dengan kondisi yang lemas.
Selama berada di laut, ia hanya memakan kertas bungkusan rokok dan minum solar campur air laut untuk bertahan hidup. “Namun warga Dusun Embar-Embar dan petugas kesehatan desa bisa tanggap cepat sehingga kondisi Ibrahim bisa pulih kembali,” pungkasnya. (ham)