Katada

Niat Mariadi Nyalon Bupati KLU Terhalang Restu Keluarga

DPRD KLU Mariadi saat diwawancarai di ruang ketua DPRD KLU.

LOMBOK UTARA-Sebelum dilantik menjadi anggota DPRD KLU periode 2019-2024, politisi Golkar Mariadi diisukan maju di Pilkada Lombok Utara 2020. Menanggapi hal tersebut, Mariadi sementara ini memastikan diri absen. Ia beralasan belum ada restu dari keluarga.

“Berbicara soal Pilkada 2020, itu ngeri-ngeri sedap,” kata Mariadi sambil tertawa di ruang ketua DPRD KLU, Kamis (15/8).

Pria yang juga Wakil Ketua II sementara di DPRD KLU itu mengungkapkan, absennya itu dikarenakan ada pertimbangan pribadi, yakni keluarga dan warga Dapilnya menginginkan dirinya untuk tetap melanjutkan amanah di DPRD. Padahal secara pribadi, dia mengaku ingin ikut bertarung dalam kontestasi serentak itu.

“Kalau untuk saya pribadi, sangat ingin mencalonkan diri baik menjadi calon bupati atau wakilnya, karena itu saya hobi bertarung,”tegasnya.

Menurut dia, persoalan Pilkada bukan hanya soal perorangan saja, tetapi juga partai serta kelembagaan. Di partai Golkar sendiri, kata dia, sejauh ini memang sudah ada pembahasan awal mengenai figur yang akan didorong maju di Pilkada 2020.

“Sampai sekarang seperti itu lah, tetapi kami akan lebih intens lagi mendiskusikan persoalan tersebut di partai,” sambungnya.

Ditanya jika dirinya dicalonkan partai meski belum ada restu keluarga, Mariadi mengisyaratkan siap maju. Ia mengaku akan mendiskusikan kembali dengan keluarga. Sebab mengingat ada mandat dari partai.

“Tetapi sejauh ini justru pihak keluarga memberikan pertimbangan kepada partai, termasuk pada ketua agar saya tetap lanjut di DPRD,” Ucapnya.

Dia menambahkan, di lingkup partai Golkar sendiri, ada begitu banyak figur yang lebih senior dan cocok ikut di Pilkada 2020. Salah satunya Amaq Djekat yang merupakan ketua DPC Golkar KLU, juga mantan Wakil Ketua I DPRD periode sebelumnya.

Figur-figur tersebut nanti akan digodok sebagai acuan. Sehingga partai Golkar tersebut bisa memunculkan satu figur yang berpotensi menang. Sebab, tegas Mariadi, Golkar tidak boleh kalah dalam kontestasi tersebut.

“Baik untuk bupati maupun wakil bupatinya yang diusung nanti,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version