Dompu, katada.id – Seorang oknum anggota Polri berinisial AMS (23) ditangkap setelah menjadi buronan kasus pembunuhan mahasiswi asal Bandung berinisial PAP (21).
Penangkapan berlangsung dramatis di di Desa Huu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (23/8/2025) siang. Tim Jatanras Polres Dompu bersama Polsek Huu, berkoordinasi dengan aparat dari Polda Jawa Barat dan Polres Indramayu berhasil meringkus AMS tanpa perlawanan.
Kasus ini bermula sekitar pukul 08.00 WIB di kamar kos nomor 4, Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Sabtu (9/8). Korban PAP, mahasiswi asal Bandung, ditemukan tak bernyawa dengan luka tikaman di wajah serta luka bakar di sekujur tubuh.
Dugaan kuat mengarah kepada kekasihnya, AMS, yang saat itu terakhir terlihat bersama korban. Namun, alih-alih bertanggung jawab, oknum polisi justru melarikan diri. Kasus ini tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: LP/A/18/VIII/SPKT/Polres Indramayu/Polda Jabar.
Pelarian AMS akhirnya terendus di Dompu. Informasi intelijen Polda Jawa Barat segera ditindaklanjuti dengan koordinasi bersama Polres Dompu.
Setelah ditelusuri, posisi pelaku terkunci. Ia duduk santai di sebuah berugak di Desa Huu, tanpa menyadari langkahnya sudah terjepit. Aparat gabungan langsung bergerak cepat, mengamankannya tanpa perlawanan.
Kapolres Dompu, AKBP Sodikin Fahrojin Nur menegaskan, keberhasilan ini adalah bukti sinergi kepolisian lintas wilayah.
“Sinergi antar-polisi inilah yang menjadi kunci. Kasus ini menegaskan bahwa hukum tetap tegak, siapapun pelakunya, bahkan bila ia seorang aparat sekalipun,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kasat Reskrim Polres Dompu, AKP Masdidin. “Tim Jatanras Polres Dompu bersama Polsek Huu mendukung penuh Polda Jabar dan Polres Indramayu. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kerja cepat dan kolaborasi terukur bisa menghadirkan rasa keadilan bagi masyarakat,” ujarnya.
Kasus ini mengguncang publik bukan hanya karena sadisnya pembunuhan, tetapi juga karena pelakunya adalah aparat penegak hukum. Seragam yang mestinya menjadi simbol perlindungan tercoreng oleh ulah seorang oknum.
Kini, AMS telah dibawa ke Polres Indramayu untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Publik menanti agar pengadilan benar-benar menegakkan keadilan, bukan hanya bagi keluarga PAP, tetapi juga demi menjaga martabat institusi kepolisian. (*)