Katada

Operasi Patuh Gatarin di KLU, Pelanggar Didominasi Pengendara di Bawah Umur

Kasat Lantas Polres Lombok Utara AKP I Made Astina memberhentikan dan memeriksa kelengkapan kendaraan salah satu pengendara roda dua.

LOMBOK UTARA-Polres Lombok Utara menjaring 478 pelanggar pada Operasi Patuh Gatarin 2019. Dari jumlah tersebut, sebanyak 101 pelanggar masih di bawah umur.

Kasat Lantas Polres Lombok Utara AKP I Made Astina mengatakan, pelanggaran yang ditindak ini dalam berbagai kategori. Mulai dari kurangnya kelengkapan mengemudi, hingga administrasi berlalu lintas, termasuk pengemudi di bawah umur.

’’Jumlah pelanggar masuk kategori anak-anak cukup banyak, mencapai 101 pelanggar,’’ kata dia, Kamis (5/9).

Polisi menilang pengendara di bawah umur karena mereka belum saatnya untuk menunggang kendaraan bermotor. ’’Tapi anak-anak sudah menggunakan kendaraan bermotor di jalanan, jadi kita tindak,” jelasnya.

Sementara pelanggaran terbanyak masih unggul pengendara tak memakai helm, yakni 275 pelanggaran. Melawan arus 45 pelanggaran. Pelanggaran yang menggunakan roda 4 yang tidak menggunakan safety belt itu 37 pelanggar. “Jadi totalnya ada sebanyak 478 hingga hari,” sambungnya.
Operasi ini akan terus berakhir 11 September mendatang. Ia berharap ini juga bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat. Yakni tertib berlalu lintas dengan menggunakan alat keselamatan.

“Karena ketika ada kecelakaan, supaya tidak mengakibatkan fatalitas yang hebat seperti meninggal dunia,” tegasnya.

Persoalan pelanggaran mengemudi ini menjadi atensi pihaknya, terutama pengendara di bawah umur. Sebab itu selain operasi ini, pihaknya juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga memasang imbauan di perempatan.

Sementara itu, Kapolres Lombok Utara AKBP Herman Suriyono S menyoroti banyaknya kecelakaan di jalur Pusuk. Mengingat jalur itu sempit dengan kondisi geografis sangat terjal dengan tikungan dan tanjakan yang tajam.

“Ini tentunya truk pembawa material ini supaya lebih berhati-hati. Karena kemarin juga ada kecelakaan lalulintas, arena kelalaian daripada pengendara truk Fuso,” ungkapnya.

Pihaknya sudah menangani persoalan tersebut. Kendaraannya sudah diletakkan ke tepi jalan di tikungan Pusuk. Sebab jika tidak akan menimbulkan kemacetan yang panjang.

“Makanya saya berharap pengemudi bahan material ini muatannya tidak overload, kondisi kendaraan juga perlu diperhatikan, terutama rem,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version