Bima, katada.id – Puasa merupakan rukun Islam yang harus dipenuhi oleh seluruh Muslim di dunia. Ibadah yang satu ini menuntut kesabaran yang ekstra. Pasalnya, puasa harus menahan lapar dan dahaga selama seharian penuh, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Dilansi dari nu.or.id, selama puasa, orang juga tidak diperkenankan untuk melakukan maksiat dalam waktu yang cukup panjang, sehari penuh. Sebab, maksiat tersebut dapat menggugurkan pahala puasa. Dengan begitu, puasa yang dilakukan hanya menyisakan kelaparan dan kehausan, tanpa memperoleh anugerah pahala atas ibadahnya. Artinya, puasa dengan maksiat sia-sia belaka.
Baca Juga: 6 Lafal Niat Puasa Ramadan yang Mudah Dihafal, Ini Bacaan Arab, Latin dan Artinya
Tak pelak, puasa merupakan ibadah yang begitu istimewa. Karenanya, bagi yang mampu melaksanakannya dengan baik, ada berbagai macam imbalan istimewa pula yang telah Allah SWT siapkan. Di antara imbalan yang Allah siapkan untuk orang yang berpuasa adalah pintu eksklusif di surga nanti. Pintu surga yang satu ini dibuat hanya bagi mereka yang berpuasa. Tidak ada yang lain yang diperkenankan masuk ke surga melalui pintu tersebut.
Hal demikian ini disampaikan langsung oleh Rasulullah saw melalui beberapa haditsnya. Imam Ahmad bin Hajar al-Haitami al-Makki (909-995 H) atau yang dikenal Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya yang berjudul Ithafu Ahlil Islam bi Khususiyyatis Shiyam mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut.
Artinya, “Di surga, terdapat delapan pintu. Satu pintu bernama Al-Rayyan. Tidak ada yang masuk surga melalui pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa.”
Baca Juga: Bacaan Niat, Hukum, dan Tata Cara Mandi Junub saat Puasa
Dalam hadits lain, dijelaskan lebih rinci mengenai proses orang-orang puasa itu masuk surga melalui pintu tersebut. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Bukhari, dan Imam Muslim.
Berikut haditsnya;
Artinya: Dari Sahl bin Sa’ad ra, Nabi Muhammad saw bersabda, “Sungguh di surga itu terdapat sebuah pintu yang diberi nama Al-Rayyan. Yang masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang berpuasa. Tidak ada satu orang pun yang memasukinya selain mereka. Dikatakan, “Di mana orang-orang berpuasa? Maka orang-orang yang berpuasa itu berdiri, lalu masuk (melalui pintu tersebut). Ketika mereka semua telah masuk, maka pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi satu orang pun yang masuk melaluinya.”
Dari dua hadits di atas, secara jelas ditegaskan bahwa orang yang berpuasa mendapatkan pintu masuk eksklusif di surga. (red)