Katada

Pak Tua di Lombok Tiduri 10 Mahasiswi, Modusnya Janjikan Lolos Masuk Perguruan Tinggi hingga Bantu Bikin Skripsi

Ilustrasi. (google/net)

Mataram, katada.id – Sebanyak 10 mahasiswi salah satu perguruan tinggi negera dan swasta di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi korban pelecehan seksual.

Para mahasiswi ini ditiduri pria tua berusia 65 tahun. Modusnya, ia menjanjikan lolos masuk perguruan tinggi hingga bantu menyusun skripsi.

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda NTB, AKBP Ni Made Pujawati membenarkan adanya laporan tersebut. ’’Kami sudah menerima pengaduan itu dan masih ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Kasus pelecehan ini dilaporkan Tim dari Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram). Direktur BKBH Fakultas Hukum Unram Joko Jumadi menerangkan, oknum tersebut itu diduga menyetubuhi para korban pada Oktober 2021 hingga Maret lalu.

’’Dia ini bukan dosen. Dia hanya mengenal dosen di Unram dan di kampus swasta saja,’’ ujarnya, Senin (27/7/2022).

Dengan modal kenalan para dosen, ia menjalankan modusnya untuk merayu para korban. Ia menjanjikan kepada beberapa korban untuk masuk Unram. Termasuk membantu membuat skripsi.

’’Salah satu korban meminta bantuannya untuk bisa masuk Unram. Jika lulus, korban diminta untuk melayani nafsu okum tersebut,” terangnya.

Ketika pengumuman, korban dinyatakan lulus. Karena sudah terlanjur janji, korban terpaksa melayani nafsu pria tua tersebut. ”Korban ini lulus murni. Bukan karena lobi oknum tersebut,” terangnya.

Sementara, kepada korban lainnya, pria tua itu menjanjikan akan membantu menyusun skripsi. Pak tua itu meyakinkan kalau ia punya kenalan dengan dosen di kampus tersebut. Sehingga ia menjanjikan akan mempermudah urusan skripsi korban.

’’Oknum itu meminta nama dosen, lalu korban memberikan nama dosen tersebut. Setelah itu oknum meminta korban melayaninya,’’ beber Joko.

Pak tua ini juga memainkan modus dengan menawarkan pengobatan tradisional. Awalnya pelaku melihat korban memiliki bulu muka. Ia berdalih korban memiliki kelainan dan akan mandul. Sehingga korban itu diminta untuk menjalankan terapi. ”Modus itu hanya akal-akalan oknum tersebut untuk untuk menyetubuhi korban,” katanya.

Dari 10 orang mahasiswi itu sudah disetubuhi pelaku. Hal itu dibenarkan pula oleh Joko. ’’Semuanya sudah ditiduri oknum tersebut,’’ ucapnya. (bld) 

Exit mobile version