Katada

Pariwisata, Industrialisasi dan Pengembangan SDM, limpahan Perhatian Pemerintah Pusat Untuk NTB

Gubernur NTB dalam Rapat pembahasan isu-isu strategis pembangunan di Provinsi Bali, NTB, NTT.

Mataram, katada.id – Rapat pembahasan isu-isu strategis pembangunan di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur menghasilkan langkah-langkah terpadu dalam pengembangan kerjasama pemerintah pusat dan wilayah Bali-NTB-NTT. Khusus NTB, pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) RI akan menggelontorkan berbagai perhatian, khususnya dalam bidang Pariwisata, Industrialisasi dan pengembangan SDM.

“Kami merasa beruntung diberi kesempatan untuk ‘sharing’ membangun NTB. Terima kasih kepada Pak Menteri PPN/Bappenas yang memiliki perhatian besar untuk NTB,” ucap Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Sabtu (19/6), bertempat di Ballroom Mengiat II, Merusaka hotel, Nusa Dua, Bali.

Diplomasi dan komunikasi Gubernur NTB kepada pemerintah pusat berbuah manis. Untuk bidang pariwisata, Ir. Joshapat Rizal Primana, MSc Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas RI menyatakan direct Flight akan menjadi perhatian utama pemerintah pusat, khususnya menjelang berbagai event internasional di NTB seperti MotoGP, world superbike dan event lainnya. Sehingga perlu digesa penambahan direct flight di NTB.

“Terkait direct flight dengan Australia dan negara lain juga akan menjadi perhatian kami,” tegas Rizal.

Sedangkan untuk Industrialisasi, Deputi Bidang Pengembangan Bappenas RI, Ir. Rudy Soeprihadi Prawiradinata menyampaikan akan mendukung STIPark dengan pembangunan infrastruktur melalui mekanisme KPBU.

“STIPark akan didukung berupa pembangunan infrastruktur melalui mekanisme KPBU, Pemprov NTB akan menjadi penanggungjawab diawali dengan studi untuk memastikan mekanisme tersebut,” jelas Rudi.

Selain itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa juga siap mendorong kebijakan afirmasi pendidikan. Dimana putra-putri NTB akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk meraih beasiswa keluar negeri, khususnya di Eropa Timur.

“2023 dalam rangka mendorong daerah di timur, kita akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar bisa terapkan kebijakan aformasi dalam pengalokasian kedepan,” tegas Menteri Suharso.

Berkat diplomasi Doktor Zul, selain perhatian kepada pengembangan STIPark dan direct Flight. NTB juga akan mendapatkan perhatian lain dari pemerintah pusat untuk Penghijauan di daerah-daerah dengan lahan kritis, kemudian untuk program Food estate berupa bantuan pengadaan sapi.

“Selain itu, pada bidang kesehatan, RS Mandalika juga akan dioptimalkan melalui mekanisme dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Terakhir, progres Smelter di pulau Sumbawa juga akan dimulai pada tahun 2023,” tutup Suharso. (red)

Exit mobile version