Bima, katada.id- Pasca bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Madapangga pada Kamis (6/11), Bupati Bima Ady Mahyudi bersama Wakil Bupati dr. H. Irfan Zubaidy dan Sekretaris Daerah Adel Linggi Ardi, SE, melakukan peninjauan langsung ke sejumlah lokasi terdampak pada Jumat (7/11).
Salah satu titik yang dikunjungi adalah Jembatan Rade–Madapangga, yang mengalami penurunan timbunan tanah (settlement) pada oprit sisi utara dan selatan. Jembatan senilai Rp6,2 miliar itu dibangun menggunakan dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tahun anggaran 2025.
Bupati dan Wakil Bupati didampingi Plt. Camat Madapangga H. Sahrul, S.Ag., M.M, mendengarkan penjelasan teknis dari Kabid Bina Marga Dinas PUPR Farid Wajdi, ST dan PPK Proyek Edy Y., ST., MT terkait kondisi infrastruktur dan langkah penanganan yang dilakukan.
Jembatan sepanjang 25 meter dan lebar bentang 6 meter itu merupakan urat nadi transportasi darat yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Madapangga menuju jalan negara lintas Sumbawa.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bima menginstruksikan Dinas PUPR dan pihak pelaksana proyek untuk segera melakukan penanganan agar jembatan dapat difungsikan kembali secara optimal.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bima, Suwandi, ST., MT, menjelaskan bahwa proyek jembatan tersebut masih dalam tahap pelaksanaan dan belum melalui proses penyerahan sementara (Provisional Hand Over/PHO), sehingga masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana.
“Dari aspek teknis, struktur jembatan masih aman. Kerusakan hanya terjadi pada bahu jalan dan lapisan aspal karena air hujan masuk ke timbunan oprit. Air banjir tidak berdampak pada struktur utama jembatan,” terang Suwandi.
Usai meninjau jembatan, Bupati dan Wakil Bupati melanjutkan kunjungan ke sejumlah titik terdampak banjir di Desa Monggo dan Desa Ncandi. Di lokasi tersebut, rombongan melihat kondisi SDN 1 Ncandi, beberapa rumah warga di sepanjang aliran sungai, serta rumah-rumah di RT 01 dan RT 04 Desa Ncandi yang sempat terendam banjir. (*)
