MATARAM-Pasokan telur dan daging di NTB masih bergantung ke daerah lain. Kebutuhan tersebut didatangkan dari Bali dan Jawa.
Di sisi lain, NTB memiliki peluang dan potensi peternakan unggas yang cukup menjanjikan. Namun pengusaha lokal belum memanfaatkan peluang tersebut.
Kepala Dinas Perindustrian (Disperin) NTB Andi Pramaria mengungkapkan untuk mengatasi kelangkaan kebutuhan daging dan telur, Pemprov NTB menawarkan dan mengarahkan masyarakat untuk menjadi peternak unggas. Untuk mendukung rencana itu, ke depan pakan ternak akan dibuat lebih banyak untuk ternak unggas, misalnya ayam dan bebek.
“Ternyata daerah NTB, dari data menunjukkan kita masih bergantung di daerah lain. Contohnya daging ayam dan telur masih didatangkan dari Bali dan Jawa,” katanya, Jum’at (20/9).
Ia mengatakan, saat ini pemprov sendiri sedang mengembangkan program kampung unggas. Untuk memaksimalkan itu harus ada ketersedian pakan. Karena itu, pihaknya sedang merumuskan pembuatan pakan yang diharapkan bisa menghasilan kualitas daging maupun telur yang bagus.
Sebagai bentuk keseriusan pemprov, sambung dia, semua kabupaten atau kota di NTB diminta untuk mendorong masyarakatnya menjadi peternak unggas. ’’Sedikit tidaknya bisa memenuhi kebutuhan telur dan daging ayam di daerah sendiri,’’ terangnya.
Selain itu, pihaknya juga sedang merancang pembuatan alat penetas telur. Termasuk obat-obatan untuk menghindari ternak dari segala penyakit. ’’Jadi peternakan tidak kebingungan nanti. Karena semuanya sudah tersedia,’’ tandasnya. (one)