Katada

Pekan Apresiasi Budaya, Ajang Lestarikan Kearifan Lokal

Peserta dari Desa Gumantar dengan riang tengah melakukan tarian Elok Lang sebagai prosesi maulid adat.

LOMBOK UTARA-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar Pekan Apresiasi Budaya (PAB) dengan tema Dayan Gunung Meririk Dirik di lapangan Tioq Tata Tuna, Kecamatan Tanjung. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian HUT KLU ke-11 dan RI ke-74.

“Kita patut mengapresiasi penyelenggaraan PAB ini, karena banyak sekali pesertanya, dari lima kecamatan,” ungkap Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar dalam sambutannya, Selasa (13/8).

Bupati mengatakan, event ini mengangkat tentang budaya. Secara otomatis ini merupakan salah satu upaya untuk tetap melestarikan kearifan lokal.

“Karena acara ini adalah untuk melestarikan budaya secara turun-temurun, sehingga budaya yang ada di kalangan masyarakat adat ini tidak dilupakan begitu saja,” ucap Bupati.

Antraksi budaya yang ditunjukkan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat umum. Karena kegiatan tersebut memberikan kesan yang positif terhadap sektor pariwisata.

Kekayaan budaya yang pertontonkan dalam PAB ini juga dapat memberikan pengetahuan lebih banyak lagi terhadap masyarakat, bahwa Lombok Utara ini memiliki kekayaan budaya yang beragam.

Tidak hanya itu, menurut bupati, event ini merupakan momentum untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata pascagempa. Oleh karenanya, ia mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan budaya supaya bisa berdampak secara ekonomi.

Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar KLU, Arnowadi, mengatakan event ini merupakan wadah untuk memelihara dan memperkenalkan nilai budaya masyarakat Lombok Utara. Terlebih lagi, kondisi KLU pada masa rehab rekon pascagempa. Sebab itu pihaknya mengangkat tema Dayan Gunung Merarik Dirik.

“Tujuan mengadakan kegiatan ini adalah melestarikan kebudayaan daerah sebagai warisan leluhur untuk melindungi diri berbagai problegatif dari budaya lokal. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari hari Selasa sampai Kamis,” katanya.

Adapun jenis kegiatan yang ditampilkan, hari pertama diisi dengan Karnaval Budaya yang diikuti peserta dari lima kecamatan dengan mengangkat ritual budaya masing-masing. Selanjutnya, digelar pula hiburan malam mulai dari malam pertama sampai malam ke tiga.

“Jadi para peserta lomba budaya dari lima kecamatan ini membawakan prosesi adat masing-masing,” pungkasnya. (ham)

Exit mobile version