Mataram, katada.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB yang diselenggarakan di Auditorium UIN Mataram pada Minggu (14/9). Dengan mengusung tema “Melanjutkan Pengabdian, Menggapai Bukti Bakti”, acara tersebut menjadi ajang konsolidasi untuk memperkuat peran NU dalam pembangunan umat dan daerah.
Dalam sambutannya, Gubernur Iqbal menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus yang baru dilantik dan mengharapkan agar kepengurusan PWNU NTB yang baru ini dapat terus mengabdi kepada warga Nahdliyyin, umat Islam, dan masyarakat NTB secara lebih luas.
Ia juga menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan NU dalam mencapai tujuan bersama: kemajuan umat dan pembangunan daerah.
“Pemerintah Provinsi NTB membuka diri untuk bekerja sama dengan NU. Kami percaya, dengan sinergi yang lebih erat antara pemerintah dan NU, kita akan dapat lebih maksimal dalam membangun umat dan daerah,” ujar Gubernur Iqbal di hadapan para hadirin.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Iqbal mengenang pesan bijak yang pernah disampaikan oleh seorang ulama kharismatik, TGH Datok Bagu, saat menjelang Pilgub NTB.
“Datok berpesan, ‘Titip NU’. Saya jawab, seharusnya bukan NU yang dititip ke saya, tapi saya yang dititipkan ke NU,” ungkap Iqbal.
Ia juga menambahkan, NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia memiliki peran sangat penting dalam menjaga tradisi Ahlussunnah Wal Jamaah dan memelihara keberagaman umat.
Iqbal melanjutkan NU tidak hanya merupakan penjaga tradisi umat Islam, tetapi juga merupakan kekuatan penting dalam menjaga keberagaman dan persatuan bangsa Indonesia.
“Dengan niat memelihara umat, bangsa, agama, dan kampung halaman ini, saya yakin Allah akan memudahkan langkah kita semua,” tuturnya.
Komitmen PWNU NTB untuk Meningkatkan Koherensi dan Sinergi
Pada acara pelantikan tersebut, Ketua PWNU NTB, Prof Masnun Tahir, menegaskan pentingnya koherensi di semua tingkatan pengurus NU, dari pusat hingga daerah. “Kita harus koheren dari atas sampai bawah, baik itu dalam kepengurusan, program-program yang dijalankan, serta visi dan misi kita. Semua harus selaras,” kata Prof Masnun.
Ia juga mengingatkan para pengurus untuk terus bekerja tanpa kenal lelah demi kepentingan umat.
“Tugas kita masih banyak, dan kita tidak boleh beristirahat. Semua harus bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita bersama,” tambahnya.
Apresiasi PBNU: NTB Jadi Basis Jemaah yang Dinamis
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada PWNU NTB atas perkembangan yang sangat pesat.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa NTB kini telah menjadi salah satu basis jemaah Nahdlatul Ulama yang paling dinamis di luar Jawa.
“Dulu jika berbicara tentang basis NU di luar Jawa, wilayah seperti Lampung, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan selalu disebut. Namun kini, NTB juga menjadi salah satu basis utama NU yang sangat berkembang,” ungkap Gus Yahya.
Ia juga menegaskan, bahwa tantangan yang dihadapi oleh NU bukan hanya soal internal organisasi, tetapi juga terkait dengan tantangan besar bangsa Indonesia.
“NU adalah salah satu organisasi yang turut berperan besar dalam pendirian bangsa Indonesia. Oleh karena itu, peran NU dalam menjaga dan membangun bangsa ini tetap sangat krusial,” tegasnya. (*)