Katada

Pembangunan Pasar Kayangan Ditarget Rampung Sebelum Akhir Desember

SEDANG DIBANGUN: Kondisi bangunan Pasar Kayangan di bagian depan yang sedang dalam proses pengerjaan, beberapa hari lalu.

Lombok Utara, Katada.id- Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) UMKM KLU menargetkan pembangunan pasar Kayangan rampung sebelum akhir Desember mendatang. Pasar yang mulai dibangun Oktober lalu itu, kinii sudah mencapai progres 25,10 persen.

“Anggarannya dari pusat sebesar Rp 1,4 miliar, dan sedang dikerjakan,” ujar Plh Kepala Diskoperindag UMKM KLU H M Najib, Selasa (3/11).

Kata dia, pihaknya akan segera melakukan rapat dengan kontraktor untuk melihat kembali sejauhmana progress pembangunnaya. Dalam pertemuan bersama kontraktor nanti, pihaknya juga akan memanggil PPK dan konsultan pembangunan.

Namun berdasarkan informasi yang diterimanya, pembangunan pasar itu lancar dan tidak terkendala. Ia diharapkan itu bisa selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.

“Untuk pastinya di lapangan saya belum tahu, karena memang saya belum ke lokasi pembangunan,” sambung dia.

Lanjut Najib, pembangunan pasar Kayangan tersebut diberi tenggat waktu hingga akhir Desember mendatang. Sedangkan pengerjaannya sendiri dimulai sejak awal Oktober lalu. Artinya, pengerjaan pasar itu hanya dilakukan selama kurang lebih tiga bulan saja.

Kepala BKDPSDM KLU itu mengatakan, sebenarnya ada dua pasar yang akan dibangun di akhir tahun ini. Yakni Pasar Kayangan dan Pasar Tanjung. Namun anggaran Pasar Tanjung sangat besar dengan waktu pengerjaan yang tipis. Sehingga kontraktor yang ada memilih untuk tidak mengambil proyek tersebut.

“Ketimbang jadi temuan. Makanya tidak ada yang berani mengambil (proyek,red)” beber dia.

Sementara untuk konsepnya sendiri, pembangunan akan dilakukan di bagian depan pasar. Nantinya akan kelihatan los ke belakang. Sebab ini akan menjadi muka dari pasar Kayangan itu sendiri.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Diskoperidag UMKM KLU Edi Jufrin menambahkan, pihaknya sudah meminta inspektorat KLU untuk melakukan pendampingan saat pembangunan. Hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada indikasi temuan nantinya.

“Dulu ada pendampingan dari Kejaksaan, sekarang kita libatkan inspektorat,” aku dia.

“Sampai pada 29 oktober kemarin, pembangunannya sudah mencapai 25,10 persen ,” tandas dia. (ham).

Exit mobile version