Katada

Pembangunan Rampung, Rekanan Serahterimakan Balai Dzikir Makam Baturiti Mambalan

CV Satir Sarkas selaku rekanan melakukan serah terima hasil pekerjaan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim)

Lombok Barat, Katada.id- Pembangunan Balai Dzikir Makam Baturiti Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari sudah rampung 100 persen. CV Satir Sarkas selaku rekanan melakukan serah terima hasil pekerjaan pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Lombok Barat (Lobar), Selasa (26/7/2022).

Balai Dzikir dibangun di salah satu aset cagar budaya Lombok Barat tersebut diserahkan perwakilan CV Satir Sarkas Wirajaya, kepada Sekertaris Disperkim Lobar Arief Nuradhi H. Proses tersebut disaksikan Kepala Bidang (Kabid) Tata Kota dan Taman Disperkim Lobar Maskimi, Konsutan Perencana pembangunan Balai Dzikir, Kepala Desa Mambalan Sayyid Abdollah Alkaff, Kepala Dusun Baturiti Sanusi, dan Penjaga cagar budaya Makam Baturiti Rahman.

Kabid Tata Kota dan Taman Disperkim Lobar Maskimi mengatakan, pihaknya mengaku puas dengan pekerjaan yang dilakukan pihak CV Satir Sarkas. Ia menilai pekerjaan rekanannya itu sudah sesuai dengan spesifikasi pada perencanaan yang dibuat.

“Alhamdulillah, ini bangunannya sudah bagus. Sudah sesuai dengan spesifikasi dan detil-detil pada perencanaan,” ungkap pria yang juga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan tersebut.

Kendati demikian, masih ada permintaan dari pihak masyarakat yang belum dipenuhi pihak rekanan. Masyarakat setempat meminta kepada rekanan agar menempatkan papan nama “Makam Baturiti” di Balai Dzikir tersebut.

Maskimi menegaskan, bukan termasuk dari perencanaan namun pihak rekanan telah menyanggupi permintaan masyarakat tersebut. Sehingga beberapa waktu ke depan papan nama tersebut akan dipasang di Balai Dzikir.

“Pihak rekanan sudah menyanggupi. Insya Allah akan terpasang dalam waktu dekat,” jelas Maskimi.

Perwakilan CV Satir Sarkas Wirajaya mengatakan pihaknya berkomitmen menyanggupi permintaan masyarakat tersebut. Selain itu mereka menegaskan, pembangunan Balai Dzikir telah sesuai perencanaan yang telah disepakati berbagai pihak menggunakan arsitektur khas Lombok Barat.

“Pada perencanaannya dulu ini disepakati termasuk oleh kepala desa setempat. Serta menggunakan arsitektur khas Lombok Barat,” jelas Wirajaya.

Ia menyebutkan, pembangunan Balai Dzikir dilakukan dalam waktu 35 hari, dari total waktu pengerjaan 45 hari sesuai kontrak. Kini bangunan yang berbiaya total sekitar Rp 200 juta tersebut sudah bisa digunakan masyarakat untuk kepentingan acara-acara keagamaan dan ziarah makam.

“Rp 200 juta termasuk perencanaan, dan sekarang sudah rampung. Kemarin kontrak kita 45 hari, tapi alhamdulillah kami bisa selesaikan dalam waktu 35 hari,” papar Wirajaya.
Sekertaris Disperkim Lobar Arief Nuradhi H menyampaikan, masih banyak hal yang harus dibenahi di lingkungan cagar budaya Makam Baturiti Mambalan. Terutama gedung makam induk yang sudah terlihat keropos.

Dia menyebutkan, anggaran terkait perbaikan Makam Baturiti sejatinya lebih pas jika bersumber dari Bidang Cagar Budaya Dinas Pariwisata Lombok Barat, karena Makam Baturiti termasuk cagar budaya.

“Ke depan (pembenahan,Red) mungkin lebih pas jika dianggarkan melalui Bidang Cagar Budaya Dispar Lombok Barat, karena isi aset budaya kita,” jelas Arief.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat Balai Dzikir Makam Baturiti akan diserahkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Mambalan. Hal tersebut, agar dapat dikelola, dirawat, serta dipelihara dengan baik oleh pihak desa.

“Segera setelah pemenuhan dokumen, kita akan serahkan kepada desa, agar bisa dirawat dengan baik,” pungkas Arief.

Sementara itu, Kepala Desa Mambalan Sayyid Abdollah Alkaff berterimakasih pada Disperkim Lobar, karena telah membantu membangun fasilitas di cagar budaya Makam Baturiti. Menurutnya, Balai Zikir akan bermanfaat bagi para peziarah yang mengunjungi Makam Baturiti.

“Ini bermanfaat bagi para peziarah. Yang datang ke sini dari berbagai belahan Lombok, sehingga fasilitas ini bisa menujang kebutuhan para peziarah di sini,” ujarnya.

Ia berharap, Pemkab Lobar dapat segera melakukan perbaikan dan penataan terhadap beberapa bangunan yang kian menua di cagar budaya tersebut. Seperti perbaikan bangunan makam induk, perbaikan tangga, perbaikan tembok keliling dan berbagai fasilitas makam yang lain.

“Tentu saja kami berharap segera dibantu, ini seperti yang dilihat bersama, makam induk saja atapnya sudah bengkok-bengkok, temboknya juga sudah mulai rapuh,” jelas mantan wartawan senior Lombok Post itu.

Kegiatan yang berlangsung diselingi diskusi semiformal tersebut beejalan lancar dan diakhiri dengan dokumentasi bersama para pihak terkait dan hadirin. (ham)

Exit mobile version