Katada

Pembunuhan Pekerja Kafe di Cakranegara Terungkap, Pelakunya Teman Kencan Korban

Pelaku pembunuhan, AW ditangkap anggota Satuan Reskrim Polresta Mataram, Kamis (7/3).

Mataram, katada.id – Pelaku pembunuhan terhadap waria pekerja kafe di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sudirman alias Cemeng (39) akhirnya terungkap.

Pelakunya adalah AW warga Lingkungan Gerung Butun, Kelurahan Mandalika, Kota Mataram yang merupakan teman kencan korban. Pria 26 tahun itu ditangkap anggota Satuan Reskrim Polresta Mataram di salah satu barbeshop di wilayah Kecamatan Sandubaya, Kamis malam (7/3).

Saat penangkapan, pelaku AW sempat melawan dan hendak kabur. Karena itu, petugas terpaksa melumpuhkannya dengan menembak di bagian betis kanan pelaku AW.

Diketahui, Sudirman warga Kelurahan Sayang-sayang, Kecamatan Cakranegara ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar kos di Jalan Indraloka, lingkungan Karang Batu Aye, Kelurahan Cakranegara Selatan, Jumat (9/2).

“Pelaku AW berhasil kita tangkap. Dia diduga menghabisi korban Su (Sudirman, red),” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku AW mengakui telah menghabisi korban. Ia juga mengambil sejumlah barang milik korban dan dijual di Lombok Tengah. “Kami telah mengamankan handphone dan kendaraan roda dua korban yang diambil oleh pelaku AW,” ujarnya.

Yogi mengatakan pihaknya juga sudah menggeledah rumah pelaku dan menemukan BPKB kendaraan korban. Selain itu, ditemukan pula KTP korban yang disembunyikan dengan ditimbun di dalam tanah oleh tersangka. “Hal itu dilakukan pelaku untuk menutupi jejak perbuatannya,” ungkapnya.

Sementara modus pelaku menghabisi korban karena sakit hati. Menurut Yogi, awalnya pelaku diajak oleh korban yang saat itu sedang berpenampilan seperti perempuan ke kosnya. Setiba di kos, pelaku baru mengetahui bahwa korban ini ternyata seorang laki-laki.

Menurut pengakuan pelaku, lanjut Yogi, korban baru saja dikenalnya dan mengira seorang perempuan. Karena itu, ia tertarik untuk pergi ke kos korban. “Karena merasa sakit hati, pelaku akhirnya menjerat leher korban hingga lemas dan meninggal dunia,” kata Yogi.

Sementara dari pengakuan pelaku AW, ia nekat membunuh korban lantaran sakit hati dipaksa berhubungan intim. Karena tak ingin berhubungan sesama jenis, ia menolaknya.

Namun korban terus memaksa hingga menindih dirinya. “Saat di dalam kosnya dia langsung buka baju dan ternyata dia laki-laki. Dia tindih saya dan mengeluarkan spermanya,” akunya.

Pelaku AW pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan cairan sperma korban yang mengenai pakaiannya. “Saya buka baju, lalu menjerat leher korban sampai tak bernyawa,” terangnya. (ain)

Exit mobile version