BIMA-Puluhan tahun warga Dusun Ndano Ndere, Desa Bajo, Soromandi, Kabupaten menderita. Krisis air bersih selalu menyelimuti mereka. Terutama saat musim kemarau tiba.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa mengambil air di desa tetangga, yaitu Desa Doridungga. Jarak empat kilo meter harus dilalui warga. Setiap hari sepeda motor bermuatan jeriken lalu lalang mengambil air.
Pemda Bima terkesan cuek. Belum ada perhatian untuk mengatasi krisis air bersih di Ndano Ndere, dusun yang berbatasan dengan Kecamatan Donggo.
Krisis air in menjadi perhatian banyak orang. Salah satunya Muhtar Hamid. Pria yang mengaku relawan ini menggalang dana untuk membantu krisis air Ndano Ndere.
Lewat situs sharinghappiness.org, ia mengajak para dermawan membantu krisis air Ndano Ndere. ’’Mungkin kebanyakan kita tak perlu pusing mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Sudah tersedia dalam bak atau ember, tinggal digunakan sesuai keperluan. Tapi tidak dengan Warga Ndano Ndere, Kab. Bima. Setiap hari harus mengantri panjang didepan bak penampung air. Sembari menyediakan tumpukan jeriken. Belum lagi, air yang mengalir ditiap bak hanya berkecepatan 6 menit per liter,” tulis Muhtar, pria asal Rabadompu Timur, Kecamatan Raba, Kota Bima, NTB.
Ia juga menuliskan, jikapun mereka ingin mendapatkan air dengan cepat, mereka harus menempuh perjalanan sekitar 6 KM menggunakan sepeda motor.
’’Krisis air bersih melanda. Mereka membutuhkan pemasangan pipa sepanjang 5 KM dan membangun bak penampun lebih banyak lagi agar tidak perlu mengantri panjang,’’ urainya.
Dikonfirmasi katada.id, Muhtar menuturkan, penggalangan dana ini atas pertimbangan kemanusiaan. “Semoga terkumpul dana, untuk meringankan beban warga di sana,” harap dia.
Sementara, Ketua Himpunan Mahasiswa Suku Donggo Mataram (Himasdom) Muamar Adfal menyoroti krisis air di Ndano Ndere. Ia menilai Pemda Bima menutup mata dan terkesan cuek dengan penderitaan warga.
“Sederhana saja. Bila Bupati Bima peka, tak tutup mata tentu tak begini keberadaan masyarakat di Ndano Ndere,” kritiknya.
Donasi digalang mulai hari ini sampai 114 hari kedepannya. Muhtar menargetkan dana yang terkumpul Rp 1.500.000.000.
Sementara, Bupati Bima Hj Indah Dhamayanti Putri belum memberikan tanggapan ketika dikonfirmasi mengenai krisis air di Ndano Ndere. (sm)