Lombok Utara, Katada.id- Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) menggelar Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2022, Rabu (31/3). Kegiatan yang berlangsung di tiga lokasi berbeda ini menindaklanjuti sejumlah Musrenbang yang diselenggarakan sebelumnya. Kegiatan ini dipusatkan di Aula Kantor Bupati yang dihadiri seluruh pimpinan OPD, NGO, hingga kepala desa.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) KLU Heryanto mengungkapkan, tema musrenbang kali ini adalah jaga kesehatan untuk bersinergi pulihkan ekonomi. Betapa tidak, belakangan bencana yang melanda kabupaten termuda di NTB ini praktis membuat sejumlah sektor ekonomi lumpuh. Kegiatan ini merupakan forum yang sangat penting dan strategis untuk bersama merumuskan arah dan solusi persoalan yang ada di daerah.
“Karena covid-19 tidak hanya bencana kesehatan tetapi juga bencana ekonomi, meluluhlantakkan hampir semua sektor penunjang pertumbuhan ekonomi,” ujar dia.
Kata dia,pertumbuhan ekonomi daerah pada 2018 dihadapkan dengan gempa bumi, dan tercatat minus 0,87 persen. Setahun setelahnya berbagai pihak bersatu membangkitkan kembali geliat ekonomi. Angka tersebut berangsur membaik dan tercatat naik menjadi 5,88 persen.
Kabar baiknya yakni angka 5,88 persen ini bisa dikatakan bagus lantaran masih masuk dalam target RPJMD. Hanya saja, pada tahun 2020 situasi pandemi membuat pertumbuhan ekonomi daerah merosot jauh, bahkan menyentuh angka minus 7,44 persen. Akibat menurunnya pertumbuhan ekonomi ini, untuk pertama kalinya selama KLU berdiri menyebabkan penurunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“ Jika pada tahun 2019 IPM tercatat 64,49 poin, pada tahun 2020 diketahui 64,42 poin, artinya ada penurunan 0,07 poin. Penurunan ini disebabkan penurunan daya beli masyarakat,” jelas dia.
Pihaknya berharap Musrenbang RKPD yang dihadiri 267 peserta tersebut dapat mengakomodir seluruh saran dan masukan Musrenbang yang sudah berjalan sebelumnya. Sehingga muncul program-program berkualitas guna peningkatan ekonomi. Heryanto menggaris bawahi, sektor pertanian idealnya harus mendapat prioritas lantaran terbukti ditengah badai bencana pertanian justru jadi satu-satunya sektor yang masih eksis.
“Sektor Pertanian yang sudah terbukti pada masa bencana gempa dan covid-19 tetap memberikan kontribusi besar untuk ekonomi KLU,” beber dia.
“Rata-rata setiap tahun kontribusinya mencapai 34 persen. Kedua kita fokus lakukan pemulihan sektor pariwisata karena kontribusi PAD dan keterbukaan lapangan kerja,” tandas dia.
Sementara Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu menyambut baik kegiatan Musrenbang RKPD, dan berharap agar seluruh masukan dapat terakomodir. Ia menegaskan tidak ingin kegiatan ini justru hanya seremonial yang implementasinya belum karuan di lapangan. Kritik, saran, dan masukan yang telah tertuang dalam Musrenbang juga akan menjadi faktor tercapainya visi misi KLU Bangkit.
“Kita ingin menyepakati masalah kaitan pembangunan di daerah ini. Saya tidak ingin hanya melampirkan data keinginan semata tetapi mampu melahirkan konsep yang dilaksanakan dan sesuai kondisi objektif daerah ini,” tegas dia.
Di tengah pandemi yang masih menghantui, pihaknya sadar jika keuangan daerah dalam keadaan tidak baik-baik saja. Sebab itu ia berharap pimpinan OPD untuk bisa menjemput anggaran di pusat, sehingga kekurangan anggaran untuk pembangunan daerah bisa teratasi. Ia menyebutkan jika KLU saat ini kekurangan sekitar Rp 300 miliar di APBD. Sementara PAD sendiri yang awalnya tercatat Rp 250 miliar merosot menjadi Rp 165 miliar akibat pandemi.
“Bagi daerah lain mungkin itu kecil, tapi bagi kita daerah yang baru itu sangat besar,” tegas Politisi PKB itu. (ham)