Dompu, katada.id – Pemerintah Kabupaten Dompu mulai mengeksekusi sepuluh proyek strategis daerah sepanjang 2025. Program lintas sektor itu meliputi pembangunan infrastruktur jalan, air bersih, permukiman, hingga layanan kesehatan.
Langkah ini tertuang dalam SK Bupati Dompu Nomor 027/84/PBJ/2025 tentang Penetapan Sepuluh Proyek Strategis Kabupaten Dompu Tahun 2025.
Bupati Dompu Bambang Firdaus menyebut program tersebut sebagai pijakan penting menuju pembangunan berkelanjutan di Bumi Nggahi Rawi Pahu.
“Pembangunan ini bukan hanya untuk menjawab kebutuhan saat ini, tetapi menjadi fondasi mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah menuju Dompu yang lebih maju,” kata Bambang.
Dari sepuluh proyek strategis itu, sebagian besar difokuskan pada penguatan infrastruktur dasar dan peningkatan pelayanan publik.
Proyek pertama, rekonstruksi jembatan pada jalan arteri (R136) ruas Nangasia STA+1.750, menjadi prioritas utama karena jalur tersebut merupakan urat nadi transportasi di Dompu. Jembatan lama yang rusak akan diganti dengan struktur baru berdaya dukung lebih tinggi.
Pekerjaan ini dikerjakan PT Cakra Nusa Sejahtera asal Mataram dengan nilai kontrak Rp 11,18 miliar.
Di sektor pengendalian bencana, Pemkab mengerjakan rehabilitasi bangunan penguat tebing Sungai Laju, yang rawan longsor dan banjir saat musim hujan. Proyek senilai Rp 1,75 miliar ini digarap CV Puja Buana Indah dari Kota Bima.
Untuk menjawab krisis air bersih di Kecamatan Kempo, pemerintah membangun instalasi pengolahan air (IPA), broncaptering, dan sumur dalam terlindungi di Desa Soro.
Proyek senilai Rp 1,16 miliar ini dikerjakan CV Hertek asal Dompu.
Masih di Kecamatan Kempo, pemerintah melanjutkan pembangunan jalan ruas Soro–Napa yang menjadi jalur penghubung utama wilayah pertanian dan permukiman. Nilai proyek ini Rp 456 juta, dengan pelaksana CV Quba Perkasa.
Di desa yang sama, Pemkab juga menangani pembangunan jalan dan drainase kawasan permukiman swadaya. Pekerjaan senilai Rp 6,05 miliar ini digarap CV Putri Hanun dari Dompu.
Sementara itu, timbunan tanah dan leveling kawasan permukiman Desa Soro dikerjakan Andika Mandiri asal Kota Bima dengan nilai Rp 1,09 miliar.
Dua proyek lain diarahkan pada peningkatan layanan pemerintahan, yakni pembangunan kantor Kecamatan Manggelewa senilai Rp 4,21 miliar oleh CV Putra Bungsu, dan kantor Kecamatan Woja senilai Rp 4,37 miliar oleh CV Rangga Makazza.
Sektor kesehatan juga mendapat perhatian lewat rehabilitasi ruang radiologi RSUD Dompu. Proyek ini bertujuan meningkatkan standar layanan diagnostik rumah sakit daerah, dengan nilai Rp 1,78 miliar, dikerjakan Istana Adi Daya asal Dompu.
Sebagai penutup, Pemkab menggarap pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Karijawa, fasilitas publik baru yang diharapkan menjadi pusat aktivitas masyarakat perkotaan. Pekerjaan ini senilai Rp 2,35 miliar, oleh CV Duta Cevate.
Bupati Bambang menegaskan, seluruh proyek wajib dijalankan secara transparan, partisipatif, dan akuntabel.
“Kami ingin pembangunan tidak hanya tampak secara fisik, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya. (*)













