Lombok Utara, Katada.id – Pemkab Lombok Utara kembali melakukan rapat koordinasi pemantapan anggaran Covid-19, Senin (6/4). Jumlah estimasi Rp 60 miliar masih belum final. Pemkab kembali menyisir anggaran kurang produktif untuk dialihkan ke penanganan Covid-19.
“Untuk penanganan ini kita membutuhkan anggaran yang besar,” aku Bupati Lombok Utara H Najmul Akhyar, usai rapat di aula Bupati, Senin(6/4)
Kata Najmul, penggeseran ini sesuai dengan arahan presiden dan Kemendagri. Seluruh anggaran yang kurang produktif dalam masa penanganan ini jadi harus disisir. Misalnya seperti perjalanan dinas baik di DPR dan eksekutif.
“Karena kalau sudah berlaku seperti Jakarta yang lockdown, perjalanan dinas pasti tidak ada. Itu (anggaran,red) kita ambil semua,” jelas Sekjen Apkasi ini.
Sedangkan untuk fisik, Pemkab akan melihat skala perioritasnya. Jika itu untuk kepentingan masyarakat secara umum, maka akan tetap dipertahankan. “Seperti pembangunan irigasi, dan lainnya,” sambung Najmul.
Politisi Demokrat ini mengatakan, begitu juga anggaran untuk hajat hidup orang banyak harus dipertahankan. Seperti anggaran Bosda untuk guru honorer dan beasiswa untuk anak-anak Lombok Utara. “Itu kita pertahankan,” tegas dia.
Ia melanjutkan, saat ini Pemkab Lombok Utara untuk menyisir estimasi sebesar Rp 60 miliar. Meski jumlah ini besar, namun Najmul mengakui itu belum cukup untuk menangani Covid-19 ini. Kata dia, jumlah tersebut belum final dan kemungkinan bisa lebih besar dari itu.
“Makanya saya katakan silakan buat perencanaannya, kalaupun kurang nanti kita sisir lagi dan itu di semua SKPD,” jelas Najmul.
Anggaran Rp 60 miliar ini, kata Najmul, diperuntukkan hingga enam bulan. Yakni sejak April hingga Oktober mendatang. Ia mengatakan, dirinya sudah meminta arahan mengenai penggunaan dana tersebut agar langsung untuk kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk pembuatan masker dalam jumlah banyak, Pemkab akan manfaatkan perajin di desa. Kemudian melakukan pengadaan disinfektan dan alat alat kesehatan untuk penanganan Covid-19.
“Sedangkan aspirasi juga sama. Karena aspirasi itukan kegiatan mengumpulkan massa maka tidak mungkin kita mengumpulkan masa saat ini,” kata dia. (ham)