Katada

Pemprov NTB Berharap Pemerintah Pusat Tanggung Hosting Fee MotoGP Rp 231 Miliar

Sekda NTB Lalu Gita Ariadi. (Istimewa)

Mataram, katada.id – Pelaksanaan MotoGP 2024 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat 21 hari lagi. Rencananya event internasional itu akan dihelat 27-29 September nanti.

Pemprov NTB mengaku belum mampu menanggung biaya tersebut dan berharap bantuan dari pemerintah pusat untuk membayar hosting fee sebesar Rp 231 miliar.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariyadi menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata. “Kami berharap biaya hosting fee 2024 dapat ditanggung pemerintah pusat,” ujarnya.

Gita menjelaskan, Pemprov NTB saat ini fokus pada alokasi anggaran untuk Pilkada serentak dan PON 2024. “Adanya Pilkada serentak dan pelaksanaan PON telah menguras banyak alokasi anggaran daerah,” ungkapnya.

Gita menegaskan, bukannya daerah tidak sanggup membantu pembayaran hosting fee, tetapi mekanisme pembiayaan harus diperjelas dan diharapkan sebagian besar dapat dibantu oleh pemerintah pusat. “Kami hanya perlu mengetahui bagaimana mekanisme pembayarannya dan berharap pembiayaan hosting fee ini dapat ditanggung sebagian oleh pusat,” tambahnya.

Optimis MotoGP Tetap Digelar

Meski terkendala hosting fee, Penjabat (PJ) Gubernur NTB Hasanuddin optimis ajang MotoGP 2024 tetap bisa dilaksanakan sesuai jadwal. “MotoGP mantap,” ujarnya singkat saat ditemui di Hotel Lombok Raya, Kamis (5/9).

Hasanuddin memastikan bahwa seluruh pihak terkait telah siap menyelenggarakan event internasional tersebut. “Kita sudah koordinasi, NTB siap,” tegasnya.

Pemerintah Pusat Tidak Lagi Tanggung Hosting Fee

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya tidak lagi diperbolehkan menanggung biaya hosting fee akibat temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Setelah ada temuan BPK, kami tidak diperkenankan membayar hosting fee,” jelasnya pada acara talkshow Nation Hub yang diselenggarakan CNBC Indonesia TV, Kamis (5/9).

Namun, Sandiaga memastikan bahwa pemerintah pusat tetap mendukung ajang internasional ini melalui publikasi dan promosi. “Kita bantu dalam hal publikasi, bukan hosting fee seperti tahun 2023,” katanya. Promosi tersebut dilakukan melalui program Wonderful Indonesia dan bekerja sama dengan ITDC serta Journey.

Mengenai pembiayaan hosting fee, Sandiaga menyebutkan ada peluang untuk menggunakan model pembiayaan sebagian, seperti yang dilakukan dalam event F1 Powerboat di Sumatera, dimana pemerintah daerah turut berkontribusi secara tunai. “Pemda melakukan cash chip in. Mungkin bisa menyelesaikan sebagian sebelum acara dan sisanya setelah acara,” jelasnya. (com)

Exit mobile version