Mataram, Katada.id – Pencanangan aksi bergizi pemberian tablet tambah darah (TTD) digelar di SMAN 1 Lembar, Lombok Barat, Jumat (14/2). Aksi yang menjadi rangkaian acara peringatan Hari Gizi Nasional tersebut dilaksanakan di 145 SMA dan SMP sederajat oleh 145 puskesmas yang tersebar di 9 kabupaten dan kota di NTB.
Sementara itu, 27 Puskesmas dan Sekolah di Kabupaten Lombok Tengah, yang hari ini tengah libur merayakan Festival Bau Nyale akan menyusul mengadakan aksi serupa 18 Februari 2020 mendatang.
Aksi Bergizi yang bertajuk gizi optimal untuk generasi milenial ini merupakan salah satu program unggulan untuk meningkatkan gizi remaja demi menciptakan Generasi Emas NTB. Aksi ini meliputi begibung sarapan bersama, pemberian TTD gratis kepada siswa dan siswi serta pemberian materi literasi. Rencananya aksi ini akan dilaksanakan secara rutin satu kali seminggu disetiap sekolah diseluruh wilayah NTB.
Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., Ketua TP PKK, Hj. Niken Saptarini Widyawati, Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Nurhandini Eka Dewi, beberapa perwakilan perangkat daerah terkait, BKKBN, BNN serta perwakilan UNICEF.
Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi ini meminta agar program-program seperti ini harus dilaksanakan secara fokus dan berkelanjutan. “Pencanangan ini harus diikuti dengan realisasi yang bagus. Evaluasi harus jelas, jangan hanya launching. Nanti kita pantau sekolah mana yang konsisten dan ini akan menjadi nilai tambah bagi sekolah,” ujarnya.
Diberikannya TTD yang dibarengi dengan aksi sarapan bersama serta pemberian materi literasi gizi diharapkan dapat menyeimbangkan gizi remaja. Hal ini merujuk pada implementasi dari peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 tahun 2014 tentang standar tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil serta surat edaran Dirjen Kesehatan masyarakat Kemenkes RI Nomor HK.03.03/V/0595/2016 tentang pemberian TTD.
Oleh karena itu, pemberian TTD di tingkat remaja ini juga dibarengi oleh program sarapan bersama dan pemberian materi literasi gizi yang akan digelar sekali dalam seminggu. Harapannya dapat merubah kebiasaan remaja yang seringkali tidak sarapan. Padahal sarapan dikenal penting sebagai asupan anak menjalani aktifitas sehari-hari dan konsumsi TTD yang telah diberikan dapat dipantau lebih baik.
Menurut Ketua TP PKK, Hj. Niken, pemberian materi literasi tentang gizi dinilai penting untuk menambah wawasan anak mengenai gizi dan pengetahuan lainnya sebagai bekal menghadapi masa depan. Sebagaimana disampaikannya, bahwa literasi yang diberikan tak hanya soal gizi. ’’Kita juga bekerja sama dengan BKKBN, BNN, dinas pendidikan dan berbagai pihak untuk memberikan bekal literasi untuk anak remaja kita menghadapi masa depan mereka,’’ katanya.
Aksi Bergizi ini dilaksanakan ditingkat remaja sebagai pembenahan gizi masyarakat NTB. Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Dr. Nurhandini Eka Dewi, Dinas Kesehatan NTB sendiri telah memberikan aksi serupa kepada ibu-ibu dan ibu hami, namun pemberian pada remaja ini sebagai upaya pembenahan gizi lebih dini.
Bahkan Pemprov NTB akan mewacanakan Aksi Gizi ini ditingkat SD. “Hal-hal yang tertanam sejak remaja susah dirubah. Oleh karena itu kita memulai Aksi Bergizi ini sedari Remaja,” pungkasnya. (rif)